jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Bambang Riyanto ikut mengkritisi kebijakan pemerintah yang menolak mengangkat honorer K2 menjadi CPNS.
"Pemerintah selalu berkoar-koar soal Pancasila. Namun, realitanya mereka tidak mengamalkannya. Sikap Pancasilais itu bukan sekadar di mulut, tapi implementasinya apa," ujar Bambang kepada JPNN, Selasa (5/12).
BACA JUGA: Bidan PTT Diangkat PNS, Honorer K2 Kapan?
Menurut Bambang, pemerintah telah menciptakan masalah yang sama seperti zaman Orde Baru.
Ketika itu, Indonesia mengalami krisis tenaga guru dan kesehatan.
BACA JUGA: Usul, Tahap Pertama Honorer K2 Masa Kerja 15 Tahun ke Atas
Akibatnya, tenaga guru dan kesehatan yang baru sekolah langsung dipekerjakan.
Saat ini, krisis serupa melanda Indonesia. Namun, yang diatasi baru tenaga kesehatan.
BACA JUGA: Survei Jokowi Rendah Bukti Masyarakat Harapkan Presiden Baru
Sedangkan tenaga guru belum dituntaskan. Beruntung, masih ada honorer K2 yang tetap bertahan meskipun gajinya kecil.
"Ini yang harusnya dilihat pemerintah. Memangnya, ada rekrutmen guru baru mau dibayar Rp 300 ribu? Kan, tidak ada. Jadi, ini tinggal kerendahan hati pemerintah. Jangan terlalu congkak melihat persoalan ini," tegas anggota Baleg DPR RI ini. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadwal Revisi UU ASN Tertunda Lagi, Pemerintah Serius Gak?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad