Politikus Gerindra: Ternyata Belum Tobat-Tobat Mereka

Kamis, 26 Januari 2017 – 15:53 WIB
Mahkamah Konstitusi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - jpnn.com - Anggota Komisi III DPR W‎enny Warouw, memberikan statemen keras terkait kabar penangkapan hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar oleh KPK.

OTT tersebut menurutnya sangat bagus. Karena menandakan lembaga anti rasywah tersebut betul-betul bekerja. Apalagi yang dijerat merupakan hakim MK.

BACA JUGA: Patrialis Cs Sudah di Markas KPK Sejak Kemarin

Sebaliknya, kasus ini menjadi pertanda buruk bagi kredibilitas lembaga penguji konstitusi tersebut. Pasalnya, membuktikan bahwa praktik jual beli putusan masih hidup di sana.

"Berarti di sana (MK-red) dengan kejadian Pak Akil, belum tobat-tobat mereka," kata Wenny di Kompeks Parlemen Jakarta, Kamis (26/1).

BACA JUGA: Politikus PDIP Kaget Patrialis Diciduk KPK

Karena kejadian ini masih terulang, Wenny berencana mencecar pimpinan MK soal komitmen mereka terhadap bersih-bersih suap.

"Kami akan tanya sampai di mana strategi mereka mengawasi sesama hakimnya. Bagaimana sistemnya di sana yang dulu disampaikan, tapi nyatanya masih ada yang tertangkap tangan. Berarti hanya di atas kertas dong," pungkas politikus Gerindra ini.

BACA JUGA: Patrialis, PAN, SBY, dan Karut-marut Hukum Indonesia

Seperti diketahui, ini bukan kasus suap pertama yang menjerat hakim MK. Pada 2013 silam, KPK menangkap ketua MK ketika itu, Akil Mochtar setelah bertransaksi suap terkait sengketa Pilkada Lebak.

Belakangan KPK berhasil mengungkap sejumlah praktik jual beli putusan sengketa pilkada lainnya yang dilakukan Akil. Mantan politikus Golkar itu akhirnya diganjar hukuman penjara seumur hidup karena perbuatan tersebut. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Ciduk Patrialis, Begini Respons Komisi Yudisial


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler