jpnn.com - JPNN.com - Wakil Sektretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menulis surat terbuka pada Presiden Joko Widodo, atas sikap kepolisian memanggil sejumlah nama pendukung aksi bela Islam 2 Desember lalu.
Di antaranya Angga Vircansa Chairul, pengelola bus legendaris dari Ranah Minang PO NPM Mananti.
BACA JUGA: Absen saat Sidang Ahok, Begini Dukungan Gadis Ahok
Dalam surat panggilan dari Polda Metro Jaya, Angga disebut akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan makar pada 28 Desember mendatang. Sebagaimana tercantum dalam surat pemanggilan Nomor S.Pgl./23174/XII/Ditreskrimum.
Mengawali surat terbukanya, Andre mengatakan, tidak ada sedikitpun niat umat Islam melakukan makar terhadap presiden.
BACA JUGA: Dicuekin Mendagri, ACTA Bakal Mengadu ke Komisi III
Baik itu lewat aksi turun ke jalan, maupun langkah-langkah lain. Karena umat Islam menyadari sepenuhnya, makar atau penggulingan pemerintahan yang sah adalah inkonstitusional.
"Selain itu, dalam sejarah juga tercatat dengan tinta emas, umat Islam berada di garda terdepan merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi mustahil umat Islam menggadaikan semua itu," tulis Andre dalam surat terbukanya, Senin (26/12).
BACA JUGA: Tok Tok Tok! Ahok akan Diadili di...
Menurut Andre, umat Islam turun ke jalan semata-mata menyampaikan aspirasi, agar keadilan senantiasa ditegakkan. Karena itu presiden tidak perlu khawatir.
"Sikap represif kepolisian yang terus memanggil aktivis, tokoh dan mereka yang ikut dan mendukung aksi 212, justru mencoreng pemerintahan Bapak. Kami berharap bapak sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan memberikan teguran ke Polri agar menghentikan aksi pemanggilan peserta dan pendukung Aksi 212," kata dia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamanan Sidang Ahok Disesuaikan Jumlah Pengunjung
Redaktur & Reporter : Ken Girsang