Politikus Golkar Ini Tuding Banyak Oknum BP Batam Pernainkan Alokasi Lahan

Rabu, 24 Februari 2016 – 06:20 WIB
Kantor BP Batam. Foto: Batam Pos / JPNN

jpnn.com - BATAM - Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Muhammad Yunus Muda meminta Badan Pengusahan (BP) Batam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja bagian lahan. Selama ini, banyak oknum di BP Batam yang mempersulit dan mempermainkan pengalokasian lahan, sering dikeluhkan masyarakat. 

"Oknum seperti itu yang harus ditindak, bukan lembaganya. Jangan gara-gara oknum, institusi dikorbankan. Masyarakat masih membutuhkan BP Batam," kata Yunus Muda seperti dilansir batampos.co.id (group JPNN), Selasa (23/2).

BACA JUGA: DPR: Banyak Lahan Tidur di Batam Memancing Ruli Bertambah

Yunus menuturkan, pengalokasian dan pengurusan izin lahan di Batam dikuasai oknum dan mafia. Karut marut serta buruknya pengurusan lahan menyebabkan masyarakat maupun investor sulit untuk mendapatkan legalitas maupun kepemilikan lahan.

Menurutnya, seperti yang disampaikan BP Batam belum lama ini, lahan di wilayah Batamcentre sudah habis dialokasikan. Padahal secara fisik, banyak lahan tidur yang belum dibangun. "Mengatasnamakan perusahaan yang tak jelas," beber Yunus.

BACA JUGA: Soal Dugaan Kepemilikan Lahan Fiktif, DPR-Ombudsman Ikut Soroti BP Batam

Meskipun tak ada tanda akan adanya pembangunan dan lama dibiarkan, BP Batam tak berani menarik kembali. "Karena mafia dan oknum yang bermain," kata politikus Golongan Karya (Golkar) Kota Batam ini.  

Pimpinan BP Batam, lanjut Yunus, harus segera mengambil tindakan. Serta memberikan peluang kepada investor yang mau melakukan pembangunan. "Sehingga perekonomian kita kembali bergairah," katanya.

BACA JUGA: Ijazah dan Status Kampus Diragukan, Mahasiswa Ngamuk

Selain itu, pelayanan masalah lahan juga sering dikeluhakan masyarakat. Lahan pemukiman warga tumpang tindih, hingga kavling yang tak diterbitkan legalitasnya. 

"Padahal gampang untuk diproses, tapi dipersulit. Padahal bila cepat rampung, UWTO (uang wajib tahunan otorita) juga lancar," kata Yunus. 

Karenanya, Yunus mengharapkan oknum bagian lahan ditindak, pelayananan ditingkatkan. "Dibuat SOP (standar operasional prosedur) nya,"unkap pria kelahiran Makasar ini. 

Pejabat yang ditempatkan di bagian lahan, betul-betul faham menganai lahan. "Serta mau bekerja dan melayani masyarakat. Jangan dipersulit, akhirnya muncul calo dan mafia," pungkasnya.(ian/hgt/ray/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perasaan Berontak Bisa Tersisihkan Jika Berlandaskan Dua Hal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler