Politikus Hanura: Proporsional Tertutup Hasilkan Anggota DPR Bermental Jongos

Senin, 16 Januari 2023 – 13:32 WIB
Inas Nasrullah Zubir. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Hanura Inas N Zubir menolak keras penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu Legislatif 2024 mendatang.

Menurutnya, menyerahkan kewenangan menentukan anggota legislatif terpilih sepenuhnya ke tangan partai politik akan menghasilkan parlemen berkualitas rendah yang tidak mewakili rakyat.

BACA JUGA: Pengamat Apresiasi Airlangga Karena Menginisiasi Penolakan Sistem Proporsional Tertutup

"Upaya untuk mengkangkangi suara rakyat untuk merebut kekuasaan sebesar-besarnya hanya bisa dilakukan dengan cara memilih wakil rakyat dalam bentuk gelondongan yakni memcoblos partai, sehingga rakyat dipaksa untuk membeli kucing dalam karung," kata Inas dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/1).

Inas mengatakan dengan sistem proporsional terbuka yang berlaku saat ini partai politik tidak segan-segan menganulir pilihan rakyat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).

BACA JUGA: 8 Parpol Tolak Sistem Proporsional Tertutup, Pengamat Bilang Begini

Anggota legislatif yang dipilih langsung oleh rakyat bisa seenaknya dipecat demi memuluskan kepentingan partai.

"Apalagi dengan sistem proposional tertutup, maka yang akan duduk di DPR/DPRD kelak adalah kader-kader kerbau yang dicokok hidungnya untuk dikendalikan secara absolut oleh pimpinan partai politik semata," ujar dia.

BACA JUGA: Politisi Muda Lintas Partai Tolak Sistem Proporsional Tertutup

Dia menyebut wacana proporsional tertutup ini dimunculkan oleh pihak yang serakah kekuasaan. Meski sudah menguasai legislatif dan eksekutif, mereka masih belum puas.

Demi memuaskan hasrat berkuasa itu, lanjut Inas, mereka rela mengorbankan kualitas parlemen serta kepentingan rakyat.

"Walhasil, dengan kondisi tersebut maka kualitas DPR walaupun akan diisi oleh kader-kader yang sudah dididik oleh partai politik, tapi akan memiliki mentalitas jongos, karena mereka bisa duduk di DPR/DPRD bukan karena upaya sendiri, melainkan hadiah dari pimpinan partai politiknya," pungkas Inas. (dil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler