Politikus PKB Tuding Djan Faridz Ingin Memecah Belah NU

Selasa, 07 Februari 2017 – 11:07 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menuding Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz hendak memecah belah Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu terkait adanya acara Istigasah Kebangsaan Warga Nahdliyin Jakarta di rumah ketua umum partai Kakbah hasil Muktamar Jakarta, Minggu (5/2) lalu.

BACA JUGA: Timses Ahok: Sejak Kapan Istigasah Harus Izin PWNU?

Bahkan acara tersebut dihadiri langsung calon Gubernur DKI jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

”PPP Djan Faridz ada upaya memecah belah NU,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Lukman Edy kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (6/2).

BACA JUGA: PKB Harapkan PBNU Tolak Paslon demi Cegah Pemolitikan

Pasalnya, menurut Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu, dari keterangan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta bahwa acara tersebut diselenggarakan tanpa sepengetahuan pihaknya dan tidak ada sangkut pautnya dengan para pengurus.

”Pasti adalah (upaya memecah belah, Red). Makanya sekarang seluruh PBNU kompak merilis bahwa itu bukan acara mereka,” kata Lukman.

BACA JUGA: NU Jatim Anggap Ahok Lakukan Hate Speech

Lukman melanjutkan, banyak pihak memanfaatkan kebesaran NU untuk dibawa ke dalam masalah pilgub DKI Jakarta 2017. Kendati begitu, PBNU tak pernah mengikuti bayang-bayang politik praktis.

”Nggak pernah PBNU ikut bayang praktis politik, pasti 'high politic' dan seruan moral,” ujar Lukman.

Dia pun berharap, PBNU tidak menerima ajakan atau undangan dari setiap calon di pilgub DKI. Hal itu untuk menghindari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab memanfaatkan kaum Nahdliyin dalam momen lima tahunan tersebut.

”Pasti akan dimanfaatkan. Makanya kalau yang kemarin sudahlah, menjelang pemilihan ini nggak usahlah menerima-menerima,” tukasnya.

Hal senada dilayangkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP, Achmad Baidowi. Diapun merasa aneh. Masa-masa menjelang pilkada seperti ini menurutnya memang rawan. Logo NU seringkali dimanfaatkan sekelompok orang untuk memobilisasi dukungan kepasa salah satu paslon.

Namun, anggota Komisi II DPR RI itu meyakini warga NU tidak akan terpengaruh dengan manuver-manuver yang dilakukan paslon maupun tim pemenangannya itu.

”Saya kira, warga NU tak akan terpengaruh dengan manuver seperti itu,” pungkas Awiek, sapaan achmad Baidowi. (aen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harap Dimaklumi, Pak Ahok Sedang Mencari Keadilan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler