Politikus PKS Cagub Terpilih, Tak Ada Dendam Politik

Sabtu, 07 Juli 2018 – 08:28 WIB
Salah satu baliho Zulkieflimansyah di Kota Mataram, NTB. Foto: Lombok Post/dok.JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PKS, H Zulkieflimansyah - Hj Sitti Rohmi Djalilah dipastikan sebagai pemenang Pilkada NTB 2018. Ini setelah seluruh KPU kabupaten/kota di NTB menuntaskan pleno penghitungan suara, Jumat (6/7).

Pasangan Zul - Rohmi unggul 37.554 suara dari pasangan HM Suhaili FT - H Muhammad Amin yang berada di urutan kedua. Hasil rekapitulasi kabupaten/kota ini pun kini tinggal difinalkan di KPU NTB dan dijadwalkan tuntas pada 9 Juli 2018.

BACA JUGA: Bang Zul, Sang Pemecah Takdir NTB

Lombok Post (Jawa Pos Group) secara khusus mewawancarai Zulkieflimansyah di rumahnya yang asri di bilangan Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram. Terutama setelah belakangan isu menyeruak, bahwa pria yang beken disapa Dr Zul ini hendak membersihkan pejabat eselon II yang punya haluan politik berbeda saat pilkada berlangsung.

Dengan tegas Dr Zul menampik isu soal pembersihan pejabat tersebut. Dia pun meminta pejabat eselon II Pemprov NTB tenang. Mereka tidak perlu panik dengan isu perombakan pejabat. Apalagi isu politik balas dendam. Bila sudah resmi dilantik sebagai Gubernur NTB, dia memberi garansi, tidak akan melakukan pembersihan birokrasi. Alih-alih pada mereka yang punya pilihan berbeda dalam pemilihan gubernur 27 Juni lalu.

BACA JUGA: Real Count: Cagub Diusung Demokrat – PKS Teratas

“Itu bukan gaya saya,” tegas Dr Zul saat ditemui Lombok Post di rumah pribadinya.

Kalau pun ada suasana kebatinan yang kini kurang nyaman setelah pilkada, Zul mengaku bisa memahami. Sebab, menjadi pegawai negeri sipil tidak gampang. Terutama mereka yang punya jabatan birokasi.

BACA JUGA: Merasa Difitnah, Jago PD – PKS Lapor Bawaslu

Mereka menggapai karirnya dengan susah payah dan harus menunggu cukup lama. Sangat manusiawi bila mereka ingin mempertahankan jabatannya, dan memberikan harapannya kepada calon yang akan terpilih.

Dengan pengalamannya berkecimpung di dunia politik, ia bisa memahami jika ada ASN yang berpihak pada pasangan calon yang lain. Dampaknya tentu pasti ada. Bagi yang punya tendensi ke calon yang menang, dia akan gembira. Sedangkan yang kalah akan merasa terancam. ”Apalagi namanya sudah mulai dicatat-catat,” katanya tersenyum.

Meski demikian, bila dirinya nanti resmi menjadi gubernur NTB, ia meminta semua pihak, terutama pejabat eselon II untuk melupakan semua perbedaan saat pilkada. Lepaskan semua beban yang mengganjal di hati dan menyongsong era baru setelah dirinya dilantik.

Apalagi di awal kepemimpinannya, ada program 100 hari yang harus disukseskan. Zul mengajak semua bekerja sama, dari mana pun dia. Masuk tim pasangan mana pun tidak masalah. Kalau ternyata mereka mampu bekerja baik, bisa diajak bekerja sama, ia akan tetap berikan apresiasi. ”Jadi tidak ada dendam politik,” ujar politisi PKS itu.

Sementara itu, berdasarkan pleno KPU kabupaten/kota kemarin, pasangan Zul-Rohmi keluar sebagai juara. Pasangan ini meraup 811.945. (ili/yuk/r8)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Bawaslu Ini Jangan Disepelekan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler