Politikus PKS: KPK Ibarat Mawar Berduri, Siapa Menyentuh...?

Jumat, 16 Oktober 2015 – 01:55 WIB
Muhammad Nasir Djamil. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bagaikan bunga mawar berduri. Setiap saat, menurut Nasir dipuja-puja. Apabila tersentuh, siapa saja pasti tertusuk durinya.

“KPK ibarat mawar berduri. Siapa saja menyentuhnya pasti tertusuk duri. Tapi jangan harap akan merubah keadaan," kata M Nasir Djamil, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (15/10).

Karena itu lanjut politikus PKS ini, mau dilemahkan atau dikuatkan melalui revisi UU KPK, juga tidak ada jaminan korupsi akan berkurang di Indonesia.

BACA JUGA: Begini Kata KPU Soal Batas Suara Proporsional untuk Pilkada Calon Tunggal

“Tapi sebagai trigger mechanisme untuk mengembalikan Polri dan Jaksa agar on the track, KPK gagal total. Sudah 13 KPK ada, apa salahnya dia dievaluasi dalam kapasitas trigger mechanisme?,” tanya Wakil Rakyat dari Aceh itu.

Demikian juga soal tenaga penyidik di lembaga antirasuah tersebut, menurut Nasir harus jelas terbaca asal-usulnya.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Minta DPRD Cirebon Ajukan Calon Wakil Walikota

“Kalau tidak jelas asal-usulnya, bisa-bisa pakai jurus mabuk dalam menjalankan tugasnya,” ujar Nasir.

Terakhir Nasir menyatakan, kesepakatan Presiden dengan DPR tentang penundaan pembahasan revisi UU KPK, lebih karena semua kekuatan bangsa ini dikerahkan untuk menyelesaikan masalah ekonomi terlebih dahulu.

BACA JUGA: DPR Nilai KPK Hong Kong Terbaik, KPK RI Gimana?

“Kalau ekonomi relatif stabil, revisi UU KPK itu sebuah keniscayaan,” katanya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutiyoso: Aparat Enggak Mungkin Melototi 24 Jam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler