jpnn.com - jpnn.com - Komisi III DPRD Kalsel mendesak pemerintah pusat menjadikan wacana pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Barito Kuala (Batola) dengan Kabupaten Tapin sebagai prioritas.
Pasalnya, akses akan terbuka jika jembatan tersebut dibangun.
BACA JUGA: Achmad Amins Jadi Nama Jembatan Mahkota II?
Padahal, sejak lama warga dua kabupaten itu hanya terpisahkan dengan sungai kecil.
Namun, seiring maraknya angkutan batu bara melalui sungai dan adanya izin untuk memperlebar sungai, dua daerah itu akhirnya terpisah.
BACA JUGA: Jembatan Mahkota II Segera Bisa Dilewati, Eh Tapi Kok..
Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel Riswandi menyebut, jembatan di daerah tersebut sudah seharusnya dibangun.
“Jalan sendiri statusnya milik pemerintah pusat. Dan soal prioritas pun ada di pusat. Namun, menurut saya, ini prioritas warga Kalsel, khususnya warga Tapin dan Batola yang sangat memerlukan jembatan tersebut,” kata Riswandi, Jumat (20/1).
BACA JUGA: 2016 Hampir Habis, 2 Proyek Vital Belum Kelar Juga
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menambahkan, warga di dua daerah tersebut sudah sangat tak sabar memiliki jembatan.
Sebab, warga yang dulunya bisa melintas tanpa menaiki angkutan penyeberangan kini menyeberang harus menggunakan feri.
Itu terjadi setelah maraknya angkutan batu bara dan Sungai Puting dilebarkan.
“Kalau bisa tahun ini sudah dilakukan pekerjaan agar warga bisa saling terhubung kembali,” pintanya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Kalsel Syahriliansyah membeberkan, pihaknya kembali mengagendakan membangun jembatan untuk menghubungkan dua daerah tersebut.
Syahril menerangkan, dari panjang jalan 25 kilometer di sana, hanya tersisa delapan yang belum beraspal.
“Yang belum teraspal hanya di daerah Kecamatan Margasari, Kabupaten Tapin. Sedangkan, untuk di daerah Batola, semuanya sudah teraspal dan sangat nyaman dilintasi,” terang Syahril. (mof/yn/ram)
Redaktur & Reporter : Ragil