Politisi Ambon Tuding PLN Tak Jujur

Biang Byar Pet Diduga Karena Kinerja SDM Buruk

Senin, 09 November 2009 – 06:54 WIB
AMBON- Byar pet telah menjadi budaya buruk di PLNJika di Sorong, massa sudah tak sabar dengan budaya byar pet ini, lain lagi di Ambon

BACA JUGA: Maluku Menanti Investor Rumput Laut

Sejumlah kalangan di Ambon mulai mengkhawatirkan budaya Byar Pet ini akan terjadi pula pada akhir tahun, tepatnya pada perayaan Natal dan tahun baru 2010
Untuk itu, DPRD Maluku memanggil PLN untuk dimintai keterangan seputar Byar Pet ini

BACA JUGA: Listrik Byar Pet, Massa Amuk Kantor PLN

Sejumlah anggota dewan nampaknya juga mulai tak sabar dengan buruknya kinerja PLN setempat.

"PLN tidak jujur, dan sedang menyembunyikan sesuatu persoalan yang lebih besar
Misalnya, kerusakan mesin tidak dilakukan di Indonesia, tetapi di SIngapura

BACA JUGA: Tak Lulus CPNS, Anak Pejabat Pingsan

Padahal, di Indonesia sudah banyak teknisi handal kalau hanya melakukan perbaikan-perbaikan teknis milik PLN," kata Edwin Hawae, anggota FPDI DPRD Ambon.

Sebelumnya, Manager PT PLN Wilayah IX Maluku dan Maluku Utara  Bagus Setiawan memaparkan sejumlah persoalan yang tengah dihadapinya, terkait dengan byar pet ituMenurut Bagus, pemadaman bergilir yang dilakukan, adalah solusi terbaik yang bisa mereka lakukan saat iniDemi untuk menyiasati sejumlah komponen mesin diesel yang telah memasuki purna bhakti."Kronologisnya, sempat terjadi goresan di salah satu onderdil mesin utamaSelain kondisinya yang memang sudah tua, mesin diesel milik PLN ini sudah usang," kata Bagus di hadapan anggota Dewan akhir pekan lalu.

Dijelaskan pula bahwa selain permasalahan teknis mesin, kendala lain juga dihadapiMisal, terjadinya overload akibat bertambahnya pelanggan.  Namun begitu, PT PLN terus berusaha melakukan sejumlah upaya perbaikanDiantaranya, dengan mengundang tim analisa dari PT PLN Pusat pada Oktober 2009 lalu, selain perawatan rutin dengan cara bergilir untuk semua mesin yang ada"Kami terus berusaha menyikapi kondisi yang ada," tukas Bagus.

Hingga akhirnya, dicanangkan PLTU Ambon di Leihari pada 2006,  PLTU di  Desa Liang pada 2007, Di Desa WaiKesemuanya mengalami kendala menyangkut proses penyelesaian tanah serta  perubahan lokasi tanah"15 September 2008, Kita pun mencoba solusi lain dengan melakukan lelang sewa genset dengan kapasitas 10 Mw di poka, namun itu pun gagal karena krisi global23 November 2009 dilakukan tender sewa genset dengan kapasitas yang sama di Hative Kecil namun itu pun gagalTerakhir, tender yang sama dilakukan namun gagal karena tidak adanya investor," urainya.

      
Semua alasan yang disampaikan oleh PT PLN ternyata tidak dengan gampang diterimaIntinya yang diharapkan adalah bahwa PLN harus bisa memberikan jaminan tersedianya listrik bagi masyarakat, sebagaimana yang dijaminkan oleh UU No 5 tahun 2008 tentang perlindungan konsumen"PLN diwajibkan menjawab kebutuhan konsumen," sergah Ketua Fraksi PDI-P, Edwin Huwae.

Menyangkut alasan Overload yang disebabkan oleh kelebihan pelanggan, hal itu harusnya dapat disikapi oleh PLN bukan sebaliknya, menyerahkan permasalahan itu kepada masyarakat selaku konsumenUntuk itu, semua informasi yang telah disebarluaskan oleh PT PLN via media maupun selebaran dinilai invalid alias terkesan melakukan pembohongan publik

Thobyhend Sahureka anggota dewan asal fraksi PDI-P yang lebih paham menyangkut teknis mesin menimpaliPLN dinilai tengah berusaha menyembunyikan kondisi sebenarnyaAlasannya, perbaikan kerusakan mesin tidak dilakukan di Indonesia namun di Singapura"Tindakan ini patut dipersoalkanDi Indonesia banyak tenaga teknis, kenapa perbaikan mesin harus di luar negeri," tanya Sahureka.
      
Kondisi yang tengah dialami oleh 11 kabupaten/kota di Maluku ini, dinilai dalam banyak aspekThaher Hanubun, perwakilan dari partai Pelopor lebih menyentil soal kondisi internal PT PLNTentang managemen perekrutan Tenaga kerja serta pemberdayaan anak daerah.  Menurutnya, kondisi yang ada saat ini bisa saja dipicu oleh managemen perekrutan pegawai PLNDimana pegawai PLN dinominasi oleh orang non Maluku"Kenyataannya, anak daerah yang telah lama mengabdi selaku tenaga honorer tidak diangkatTapi sebaliknya, totalitas tenaga kerja di PLN adalah non anak daerah," ungkapnya.

Kondisi ini berimbas pada kinerja di lapanganMisalnya petugas pencatat meteran listrikHingga saat itu, belum ada kejelasan tentang mekanisme kerja pencatan listrikPembayaran angka meteran listrik terkesal asal-asalan.  "Pencatat meteran listrik kerap lebih mengedepankan aspek prakiraanKenyataannya, pencatat meteran tidak ada tiap bulannya, melainkan per triwulan"Kondisi ini saya alami langsungPembayaran listrik tidak mengalami perubahan, sedangkan rumah yang saya diami, telah saya tinggalkan dua bulan lebih," ungkitnya..

Menyempurnakan kritik terhadap kinerja PLN, Lutfi Sanaky Anggota fraksi Kebangsaan menyarankan agar PLN dengan lapang dada mau mengungkapkan kondisi ril yang tengah dialamiMembeberkan kondisi ini secara Nasional melalui media, agar kondisi ini dapat disikapi oleh PLN pusat"PLN harus lapang dada mau mengakui kondisi yang tengah dihadapiAgar ada perhatian serius dari pusatSerta bisa dicarikan jalan tengah," ungkapnya menutup.(m2/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NTB DIguncang Gempa 6,7 SR


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler