JAKARTA - Anggota Komisi VIII dari Partai Demokrat, Inggrid Kansil mengatakan perempuan di Indonesia belum mendapat perlindungan yang maksimal dari aparat penegak hukumMenurutnya, fenomena maraknya kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan di tempat-tempat umum menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap kaum perempuan
BACA JUGA: Anas Minta Pemerintah Seriusi Pelayanan Transportasi
"Sampai hari ini pun saya merasa perempuan masih terancam kapan pun dan dimana pun perempuan berada
BACA JUGA: Hakim Tolak Eksepsi Nazar
Inggrid menjelaskan kasus pemerkosaan terjadi hampir setiap hari
BACA JUGA: Kejagung Bakal Bantu Dahlan
Sementara di Gresik, Jawa timur pun menurut rilis P2TP2A ada 21 kasus pemerkosaan"Yang terbaru, kasus terbaru di Angkot M-26 yang menimpa seorang perempuan penjual sayur, karena kondisi kehidupan menuntutnya bekerja di pagi buta, membuat korban mengalami pemerkosaan di transportasi di Jakarta," katanya
Karenanya, Inggrid mendesak agar transportasi di Indonesia segerai diperbaikiSelain itu kata dia, untuk memberikan efek jera, pemerkosa disanksi sosial"Jika perlu sanksi pidana dan sanksi sosialSeperti pelaku di arak keliling kampung sebagai efek jera pelaku pemerkosaan yang semakin brutal di kota-kota besar Indonesia," ucapnya
Lanjut Inggrid, Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember harusnya dijadikan momentum bagi para aparat dan seluruh pihak yang bertanggung jawab untuk memberikan rasa aman dan empati bagi perempuan"Di peringatan Hari IBU ini, saya secara tegas mengatakan perempuan wajib mendapatkan perlindungan, dan seluruh pihak bertanggungjawab memberikan rasa aman dan empati bagi para perempuan yang harus beraktivitas di luar rumah," pungkasnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Desak Pusat Lebih Perhatikan Aceh
Redaktur : Tim Redaksi