jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi Partai Golkar, Rully Chairul Azwar, terkesan menutupi peran Bendahara Umum PG, Setya Novanto, dalam kasus dugaan suap revisi Peraturan Daerah Pekan Olahraga Nasional, Riau.
Usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (23/8), sore sebagai saksi kasus yang menyeret Gubernur Riau, Rusli Zainal sebagai tersangka, Rully enggan berkomentar banyak ketika disinggung soal Setya Novanto. "Saya tidak tahu, tanya sama dia saja," ujar Rully, kepada wartawan.
BACA JUGA: Eko Bilang, Awalnya Anggaran Bukan untuk Hambalang
Pun demikian ketika disinggung apakah ada pertemuan antara Setya dan Rusli membahas bantuan anggaran PON, lagi-lagi Rully mengelak. "Itu kan sudah dijelaskan sama dia. Tanya ke dia sajalah," katanya.
Rully juga membantah ada pertemuan antara rekan-rekannya dari Fraksi PG di DPR dengan Rusli Zainal. "Saya tidak ikut dan saya pikir tidak ada itu. Katanya kan sudah ada penjelasan, klarifikasi soal undangan waktu itu untuk acara Golkar," paparnya.
BACA JUGA: Konvensi Dinilai Bentuk Kampanye Dini
Soal pemeriksaan hari ini, Rully menjelaskan bahwa Penyidik KPK mencecar soal proses penganggaran PON Riau. Dia menegaskan, proses penganggaran sudah sesuai mekanisme. "Saya sendiri sudah tidak terlibat lagi karena pada saat itu saya sudah di bidang legislasi," katanya.
Rully mengaku tidak intens terkait proses peningkatan anggaran PON. Ia menegaskan, anggaran selalu dibahas berdasarkan Rencana Kerja Kementerian dan Lembaga. "Pasti usulan pemerintahnya ada. Dari situlah diusulkan ke Banggar (Badan Anggaran), dapat tidak optimalisasi. Nah optimalisasi itu di Banggar," kata dia.
BACA JUGA: Hitungan Kerugian Proyek Hambalang Masih Ngambang
Ia membantah ada bagi-bagi fee ketika peningkatan anggaran PON berjalan mulus. "Saya tidak tahu dan mungkin saya tegaskan, saya jawab tidak ada," kata Rully. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Beri Suntikan Modal ke Para Pedagang Blok G
Redaktur : Tim Redaksi