jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingin menjawab kritik masyarakat melalui buku yang ditulisnya sendiri harus dihormati karena itu hak pribadi Presiden.
"Saya dan juga semua pihak harus menghormati langkah itu. Sebab itu adalah hak presiden," kata Bambang Soesatyo, Senin (11/11).
BACA JUGA: Usul Anas Untuk Ibas Ditanggapi Demokrat
Dikatakan politikus yang akrab disapa Bamsoet itu, muatan buku SBY tersebut dipastikannya akan berhadap-hadapan dengan persepsi publik terkait berbagai aspek dari Presiden SBY. Mulai dari kualitas kepemimpinan, kualitas kebijakan, derajat sensitivitas atau kepedulian presiden terhadap aneka persoalan yang menyelimuti rakyat.
"Termasuk kejujuran presiden. Juga tentang bersih tidaknya Kabinet Indonesia Bersatu hingga kedekatan Presiden dan keluarganya dengan sejumlah orang bermasalah seperti sosok Bunda Putri, Sengman serta Bu Pur," ujar Bamsoet.
BACA JUGA: SBY Diminta Dahulukan Kepentingan Publik
Menurutnya, di antara begitu banyak orang yang sering mengecam presiden, harus diingat bahwa tidak sedikit juga orang yang selalu mengamini semua langkah dan kebijakan presiden.
"Buku yang ditulis presiden itu pasti akan membelah opini publik. Ada yang setuju dengan posisi, pendirian dan tanggapan presiden. Sebaliknya, akan ada juga arus kecaman dan kritik terhadap muatan buku itu," sebutnya.
BACA JUGA: Temuan Kerugian Rp56,98 Triliun Dilaporkan ke Presiden
Namun, Bamsoet mengaku ragu bahwa buku itu akan menguatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap presiden, mengingat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden SBY terus menurun.
Setidaknya, jelas Bamsoet, ada beberapa faktor yang akan mendegradasi muatan buku itu. Antara lain faktor Bunda Putri, Sengman dan juga isu tentang Bu Pur. Faktor lainnya adalah sikap pasif presiden terhadap isu penyadapan oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia.
"Kelambanan presiden merespons sejumlah persoalan di dalam negeri juga belum hilang dari benak masyarakat Indonesia. Saya bahkan khawatir muatan buku itu akan menjadi celah baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kecaman terhadap presiden," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Parpol Digugat ke MK
Redaktur : Tim Redaksi