Polres Bima Pasang Garis Polisi di Makam Mbak Desi, Ratusan Orang Mengerumuni

Kamis, 30 Desember 2021 – 09:27 WIB
Polisi memasang garis polisi di TPA Desa Nipa untuk melakukan autopsi atas kematian seorang gadis cantik bernama Desi Novita Irmawati di kamar indekos, Minggu (19/12) lalu. Foto: Dok. Humas Polda NTB

jpnn.com, KOTA BIMA - Tim Polres Bima Kota akhirnya memasang garis polisi (police line) di kuburan almarhumah Desi Novita Irmawati pada Rabu (29/12) kemarin.

Hal itu dilakukan dalam rangka pembongkaran makam dan selanjutnya dilakukan autopsi terhadap jenazah Desi.

BACA JUGA: Susanti Transfer Ratusan Juta ke Rekening Suami, Ternyata Hasil Perbuatan Terlarang

Pembongkaran oleh Polres Bima Kota dibantu dari tim Labfor Polda NTB dan tenaga medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.

Saat pembongkaran makam almarhumah, ratusan warga mengerumuni Tempat Pemakaman Umum (TPA) Desa Nipa yang telah dikelilingi police line.

BACA JUGA: Berita Duka, Lukman Meninggal Dunia, Kadiskes Bima Sampai Turun Tangan

Pengamanan jalannya pembongkaran kuburan Desi dipimpin langsung Kapolsek Ambalawi Iptu Rusdin.

Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra melalui Kasatreskrim Iptu M Rayendra RAP menjelaskan autopsi pada jenazah almarhumah dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

BACA JUGA: Rumah AF Dipasang Garis Polisi, Warga Jalan Cendana Langsung Geger, Oh Ternyata

Perempuan itu sebelumnya ditemukan meninggal dunia di indekos Three in One di Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, NTB, Minggu (19/12) lalu.

“Pihak keluarga sudah mengizinkan dilakukan autopsi,” kata Iptu M Rayendra.

Menurut Iptu M Rayendra, dari hasil pemeriksaan di rumah sakit, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Lantas, apa penyebab korban meninggal? Iptu M Rayendra belum bisa memastikannya.

Hanya saja, katanya, langkah autopsi dilakukan lantaran ada hubungan dengan obat yang ditemukan di kamar indekos korban. 

“Kami tidak bisa berspekulasi soal penyebab kematian korban. Autopsi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada penggunaan obat yang ditemukan di indekos yang diduga dikonsumsi korban,” tegas Iptu M Rayendra.

Kepolisian meminta keluarga korban tidak gampang memercayai isu-isu yang berkembang dan tidak pasti.

”Serahkan proses ini pada kepolisian untuk mengungkap apapun yang sesungguhnya terjadi,” paparnya. (JPNN Bali)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Anak Kiai di Jombang, Kapolda Jatim Irjen Nico Mengaku Didatangi


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler