Polres Kampar Ultimatum Perampok Penembak Mati Tauke Sawit

Selasa, 26 Mei 2020 – 23:12 WIB
Police Line. foto: ilustrasi for sumeks

jpnn.com, PEKANBARU - Polisi membentuk sebuah tim khusus gabungan untuk memburu komplotan perampok bersenjata api yang telah menewaskan seorang tauke sawit di Kabupaten Kampar, Riau.

"Seluruh jajaran meningkatkan sinergi termasuk intelijen. Selain itu, kami bentuk tim khusus terpadu bekerja sama dengan Direktorat Kriminal Umum dan Polres tetangga," kata Kepala Polres Kampar, AKBP Edy Sumardi kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

BACA JUGA: Berita Duka, Sulaiman Meninggal Dunia saat Selamatkan Anak dan Istri

Selain membentuk tim khusus, ia juga terus memantau dan mendata para residivis yang dianggap berpotensi kembali melakukan kejahatan.

Menurutnya, polisi akan terus berusaha mengungkap dan meringkus para pelaku yang telah menghabisi nyawa korbannya.

BACA JUGA: Istri Saksikan Suami Melakukan Perbuatan Terlarang saat Cekcok Lewat Video Call

Pada Jumat kemarin (24/6), kawanan rampok bersenjata api beraksi di Jalan Lintas Bangkinang (Kampar) - Rokan Hulu.

Korban bernama Ali Syafrizal, 44, tewas akibat luka tembak pada bagian ketiak kiri yang tembus ke bagian dada.

BACA JUGA: Tauke Sawit Tembak Mati Teman Sendiri karena Masalah Sepele, Begini Kronologinya

Informasi yang dirangkum dari Polres Kampar, peristiwa itu berawal ketika korban bersama dengan anaknya baru saja kembali mengambil uang dari Bank Mandiri di Bangkinang.

Uang hasil penjualan sawit tersebut sebanyak Rp170 juta. Selesai mengambil uang, kedua bapak anak itu bermaksud kembali pulang ke rumahnya di Kabun, Rokan Hulu dengan menggunakan Toyota Rush.

Namun, saat di perjalanan tepatnya di Kilometer 2 Desa Merangin perbatasan Kampar-Rokan Hulu, mobil Rush yang mereka kendarai dihentikan paksa Mobil Suzuki Ertiga.

Dari dalam mobil tersebut keluar tiga laki-laki. Dua menenteng senjata api laras panjang, dan seorang lainnya senjata api laras pendek.

Antara pelaku dan korban sempat terjadi adu mulut hingga salah seorang pelaku menembakkan senjata api pada bagian dada kiri.

Menurut sejumlah saksi, pelaku perampokan itu termasuk nekat karena situasi jalanan di lokasi itu cukup ramai.

Terkait peristiwa tersebut, Edy mengimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kejahatan jalanan tersebut.

Menurut dia, kejahatan jalanan yang dapat berujung aksi brutal itu dapat dihindari dengan berkoordinasi dengan kepolisian.

"Seperti misalnya mengambil uang dari Bank dengan nominal besar di atas Rp100 juta, nasabah bisa mendapatkan bantuan pengawalan dari polisi, dan itu gratis," jelasnya.

Kemudian, dia juga meminta kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan mengenali situasi dan pelaku yang dianggap berniat jahat.

BACA JUGA: Berita Duka, Sulaiman Meninggal Dunia saat Selamatkan Anak dan Istri

Dengan begitu, pelaku kejahatan dapat berfikir dua kali untuk melakukan aksi kejahatan seperti yang terjadi di Kampar baru-baru ini.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler