jpnn.com, MALANG - Polres Malang meringkus dua spesialis pelaku pembobolan atau pencurian di lingkungan sekolah saat libur Lebaran 2024.
Kasi Humas Polres Malang Ipda Dicka Ermantara mengatakan bahwa dua pelaku itu berinisial berinisial MT (24) dan SN (19), yang merupakan warga Desa Sukoanyar, Kabupaten Malang.
BACA JUGA: Ini Komplotan Maling yang Menggasak Barang Elektronik 11 Sekolah di Batang
"Tersangka mengaku bangunan sekolah relatif mudah untuk dibobol karena minim pengawasan sehingga lebih leluasa saat melakukan aksi pencurian," kata Dicka dikutip dari Antara, Selasa (16/4).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Dicka, kedua pelaku mengaku telah beberapa kali melakukan pencurian di Kecamatan Pakis dan Kecamatan Jabung.
BACA JUGA: Maling yang Gasak Ponsel Senilai Rp 501 Juta di Pekanbaru Ditangkap
Sedikitnya terdapat empat sekolah dan satu bangunan kafe yang telah menjadi sasaran.
Menurut pengakuan tersangka, lanjut dia, motif mereka melakukan aksi pencurian tersebut karena masalah ekonomi.
BACA JUGA: Dua Maling Motor Ditembak, Dor!
Kedua pelaku tersebut selama ini tidak memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Pengakuan kedua tersangka pernah melakukan pencurian di empat sekolah dan kafe di Kecamatan Pakis dan Jabung. Motifnya ekonomi karena kedua pelaku ini tidak bekerja," ujarnya.
Sementara Kapolsek Pakis AKP Sunarko Rusbiyanto menambahkan bahwa penangkapan terhadap kedua pelaku setelah mereka menjalankan aksinya di Sekolah Dasar Negeri 02 Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakis. Pelaku ditangkap pada tanggal 10 April 2024.
Aksi pencurian sekolah tersebut diketahui terjadi pada tanggal 4 April 2024. Pada saat itu penjaga sekolah yang akan membersihkan area sekolah terkejut karena mengetahui kaca jendela ruang guru dalam keadaan pecah.
Ketika diperiksa, barang-barang berupa lima buah laptop, sebuah proyektor, LCD, serta sebuah speaker aktif yang merupakan barang bantuan dari dana alokasi khusus (DAK) serta bantuan operasional sekolah (BOS) hilang.
"Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Pakis, kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi. Kerugian ditaksir Rp46 juta," katanya.
Dia mengatakan anggota kepolisian yang melakukan penyelidikan berhasil mengidentifikasi pelaku yang hendak menjual barang-barang hasil curian tersebut dengan harga murah di media sosial.
"Petugas yang menyamar menjadi pembeli langsung melakukan penangkapan terhadap kedua pelaku ketika mengetahui nomor seri barang yang dijual ternyata sesuai dengan laporan kehilangan," tambahnya.
Kasus tersebut ditangani penyidik Polsek Pakis. Hingga saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan intensif dengan keterangan pelaku terkait dengan kemungkinan melakukan perbuatan yang sama di tempat lain.
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan diancam hukuman 7 tahun penjara. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AMIN Muda Gelar Pesta Rakyat & Deklarasi Melawan Rezim Maling
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan