Polri Diminta Ubah SOP Penanganan Kericuhan Massa

Rabu, 14 Oktober 2015 – 21:10 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyesalkan terjadinya insiden pembakaran gereja di Aceh Singkil, Selasa (13/10) malam. Dia menuntut pertanggungjawaban aparat keamanan yang telah membiarkan peristiwa berdarah itu terjadi.

"Sedih banget, yang kita selesali respon dari aparat selalu gak memadai, alasnya selalu jumlah, padahal aparat harus keras pada aksi kekerasan," kata Eva di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (14/10).

BACA JUGA: Gerakan Bela Negara itu Revolusioner dan Perlu Didukung, Jika...

Dia menyebut buruknya kinerja aparat dalam menangani kerusuhan massa sebagai lagu lama. Padahal, semua sebenarnya bisa dihindari jika saja aparat mengambil langkah-langkah preventif bukan reaktif.

Bekas anggota Komisi III DPR ini minta Mabes Polri untuk mengubah prosedur penanganan kericuhan massa dengan mengedepankan pencegahan. Jika pencegahan dilakukan maka aparat tidak perlu lagi berhadapan langsung dengan massa dalam jumlah besar.

BACA JUGA: Kapolri: 7.000 Polwan Untuk Cegah Kekerasan Terhadap Anak

"Jangan nunggu kejadian dulu (baru ditangani), cara berfikir reskrim nunggu meledak ya gak jalan-jalan, mabes harus ubah SOP yang tegas soal Polsek dibawahnya untuk lakukan pencegahan," tegasnya.

Eva pun berharap pihak intelejen memberi dukungan penuh kepada aparat dengan menyediakan informasi akurat tentang potensi kericuhan. "Intel dan reskrim diperkuat. (Polisi) kalau dikasih data intel cepat dicegah, jangan konvensional," pungkas Eva. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Bantah Surya Paloh Terlibat Korupsi, Akbar Faisal: Harusnya Dia Dapat Penghargaan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Berantas Dulu Korupsi, Baru Bela Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler