jpnn.com - JAKARTA - Teka-teki pemicu keinginan Polri agar Brimob mendapat pelatihan setara Raider TNI AD sudah terjawab. Ternyata, penyebabnya karena kesulitan menguber kelompok Santoso Cs.
Selama bertahun-tahun, Brimob yang dikerahkan untuk mengejar kelompok terduga teroris itu belum berbuah manis. Hingga saat ini, kelompok Santoso masih bebas berkeliaran di hutan-hutan Poso."
BACA JUGA: Jika Kekeringan Hingga September, JK: Kita Harus Hati-hati
Karopenmas Mabes Polri Kombespol Suharsono menjelaskan, kemungkinan permintaan latihan bersama Raider ini karena hasil evaluasi operasi pengejaran Santoso cs. Hingga, saat ini kelompok tersebut memang telah dikejar, tapi belum maksimal. "Ya dari hasil evaluasi itu Brimob perlu beberapa kemampuan," ujarnya."
Kemampuan itu salah satunya soal bertahan hidup dan pengejaran di hutan. Kemampuan tersebut tentu dimiliki TNI, dalam hal ini adalah Raider TNI AD.
BACA JUGA: Ini Daerah yang Lahan Pertaniannya Paling Terimbas Kekeringan
Sehingga, Polri mengajukan permintaan latihan bersama. "Perlu diluruskan, bukan dilatih ya. Tapi, latihan bersama," paparnya.
Apakah ada kemampuan lain yang diperlukan? Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini masih kemampuan bertahan hidup dan pengejaran di hutan yang diinginkan.
BACA JUGA: Hasil Operasi Ketupat Lebaran: 646 Nyawa Melayang di Jalanan
"Mungkin ada yang lainnya, tapi saya hanya mengetahui satu itu saja," jelasnya"ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri ke?marin (27/7).
Polri memastikan bahwa Brimob bukan ingin mendapat kemampuan untuk berperang. Hanya sebagian kemampuan yang diperlukan untuk pengamanan. "Bukan kemampuan berperang seperti TNI. Tapi hanya yang diperlukan saja," jelasnya.
Yang jelas hingga saat ini diketahui kelompok Santoso Cs pernah dilatih oleh Terduga Teroris yang sempat bergabung dengan Kopassus, yakni Daeng Koro. Saat ditanya apakah Kelompok Santoso cs ini memiliki kemampuan bertahan hidup di hutan yang lebih baik dari Brimob, Suharsono tidak menjawab. "Ya tidak seperti itu, yang pasti kemampuan brimob perlu ditambah," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada jawaban dari TNI. Tentunya, posisinya masih menunggu dari lembaga yang dipimpin Jenderal Gatot Nurmantyo tersebut. "Surat permintaan sudah dikirimkan, jawaban masih belum ada," paparnya. (idr/dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak yang Protes, Kenapa Bandara tidak ada Debu tapi Ditutup?
Redaktur : Tim Redaksi