jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri belum mau menanggapi kabar temuan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran dana jaringan Islamic State of Iraq and Syria di Indonesia yang berasal dari kelompok di sebuah negara tertentu.
"Kami belum bisa menyatakan hal tersebut," kata Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan, Rabu (25/3), di Mabes Polri.
BACA JUGA: JK Kembali Ingatkan Batas Kewenangan Luhut Panjaitan
Anton berharap kerjasama PPATK kalau untuk menyerahkan laporan hasil analisa yang dimaksud kepada Polri. "Secara resmi kita belum dapat," ujarnya.
Dia pun ingin mempertanyakan, siapa dari PPATK yang mengatakan demikian, bagaimana mekanisme yang dilakukan sehingga bisa menyimpulkan adanya temuan aliran dana seperti itu.
BACA JUGA: Lagi, Densus 88 Bekuk Dua Terduga Pengikut ISIS
"Kalau pun kita sudah dapat (LHA) nya maka harus dipelajari lagi, harus jelas uraian-uraiannya," ujar Anton.
Sebelumnya ramai diberitakan, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengaku pihaknya telah menemukan sejumlah rekening mencurigakan yang dimanfaatkan untuk mendanai kegiatan ISIS, yang jumlahnya mencapai Rp 7 miliar.
BACA JUGA: Menkumham Sahkan Pengurus DPP PAN
Agus mengatakan, aliran dana sudah masuk ke bisnis seperti bisnis herbal, buku, dan ditengarai sudah masuk ke usaha kimia. Sebagian rekening diketahui bersumber dari luar negeri, yakni Australia. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diusir, Ade Komarudin Bertahan di Senayan
Redaktur : Tim Redaksi