JAKARTA - Rencana penguatan detasemen penanggulangan anarkisme terus dimatangkan oleh Mabes PolriDetasemen yang melibatkan pasukan penanggulangan huru-hara dan Brimob itu segera aktif di polda yang dinilai strategis
BACA JUGA: Menag dan Mendagri Masuk Daftar Reshuffle
"Sebagian sudah ada
BACA JUGA: Golkar Tantang Balik Demokrat
Strukturnya masih berada di bawah Brimob," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombespol Boy Rafli Amar kemarin (6/3)Wilayah lain yang segera menyusul adalah Makassar, Sulawesi Selatan, dan Palembang, Sumatera Selatan
BACA JUGA: Reshuffle untuk Kebutuhan, Bukan Demi Pencitraan
"Detasemen itu akan menangani situasi khusus yang melibatkan massa dalam jumlah besar," kata mantan Kapolres Pasuruan, Jawa Timur, tersebutMenurut Boy, anggota detasemen tersebut bakal dibekali tiga jenis peluru, yakni peluru karet, peluru hampa, dan peluru tajam"Penggunaannya mengacu Protap Kapolri Nomor 1/X/2010 tentang penanggulangan aksi anarkistis," papar dia
Dia mencontohkan, jika kondisi psikologis massa bisa ditangani detasemen tersebut tanpa tembakan, tiga kategori peluru tersebut tidak digunakan"Karena itu, nanti juga ada tim atau personel yang bertugas melakukan persuasi dengan massa, pendekatan secara non kekerasan," tutur mantan Kanit Negosiasi Subden Penindak Densus 88 Mabes Polri itu
Detasemen juga dilengkapi sarana transportasi yang memadaiArtinya, satuan bisa digerakkan secara cepat dan efektif di beberapa wilayah"Pengendalinya berada di level masing-masingPaling bawah adalah Kapolres," papar dia.
Secara terpisah, Ketua Komisi VIII (bidang agama) DPR Abdul Kadir Karding meminta Polri tidak beranggapan bahwa setiap kekerasan pasti berlabel isu agama"Yang anarkistis itu oknumnyaMerekalah yang merusak nama agama, Polri harus bedakan itu," kata dia
Politikus PKB tersebut juga mengharapkan pembentukan detasemen itu tidak membebani anggaran pemerintah daerah"Prinsipnya, kami mendukung asal proporsional dan tidak melanggar HAM," ujarnya(rdl/c11/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KNPI Dipercaya Pimpin Forum Pemuda Dunia
Redaktur : Tim Redaksi