Polri Sebut Pola Pergerakkan Jaringan JI Melalui Pengajian dan Partai Politik

Rabu, 17 Juli 2019 – 09:30 WIB
Brigjen Dedi Prasetyo. Foto: Indopos

jpnn.com, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut Jawa Barat merupakan wilayah yang paling kuat pengaruh jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Hal itu berdasarkan hasil pendalaman dan mapping dari Tim Densus 88.

“Untuk sementara ini, memang paling kuat di Jawa Barat. Pengaruhnya signifikan. Lalu di Jawa Tengah dan sebagian di Jawa Timur. Kemudian di wilayah Sumatera, lalu ada di Kalimantan tidak banyak,” kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, dilansir dari RMOL, Selasa (16/7).

BACA JUGA: Kelompok JI Siapkan Basis Ekonomi, Pasukan Siber, Jawa Dijadikan Wilayah

BACA JUGA: Kelompok JI Siapkan Basis Ekonomi, Pasukan Siber, Jawa Dijadikan Wilayah

Dedi mengatakan, selain melakukan pendekatan terhadap pengajian-pengajian, jaringan ini juga masuk ke dalam partai politik sebagai strategi penguatan organisasi untuk membentuk negara khilafah.

BACA JUGA: Teroris yang Ditangkap di Magetan Ternyata Pengusaha Pengolahan Kulit Sapi

“Itu bagian daripada new strategy-nya mereka. Mereka sudah mendesain pola-pola pergerakannya seperti itu,” ujar Dedi.

Strategi pendekatan baru JI tidak lepas dari sentuhan dingin amir alias pemimpin JI yaitu Para Wijayanto, yang memiliki kemampuan akademis dan finansial yang kuat.

BACA JUGA: Jadi Musuh James Bond, Rami Malek Ogah Bawa-Bawa Agama dan Bahasa Arab

Maka dari itu, strategi yang diterapkan JI pimpinan Para Wijayanto cenderung berbeda dengan kelompok lain. "JI fokus pada penguatan organisasi," katanya.

BACA JUGA: Kelompok Teroris Tua Memperkukuh Posisinya, Dipimpin Eks Kepala Intelijen JI

Sebelumnya, Densus 88 mengamankan lima petinggi kelompok JI, salah satunya Para Wijayanto, di Bekasi, Jawa Barat.

Selain itu, tim Densus juga berhasil meringkus istri Para Wijayanto, yakni Masitha Yasmin dan tiga orang lainnya, di antaranya yakni Bambang Suyono.

Dedi menjelaskan, Bambang merupakan orang kepercayaan Para Wijayanto dalam berkomunikasi terhadap jaringan-jaringannya.

“Berperan sebagai penghubung amir dan orang yang direkrut, termasuk orang-orang yang dikirimkan ke Suriah. Bambang juga sebagai sopir Para,” kata Dedi.

BACA JUGA: Teroris yang Ditangkap di Magetan Ternyata Pengusaha Pengolahan Kulit Sapi

Selanjutnya yang diringkus polisi adalah Abdurrahman di Perumahan Griya Syariah, Blok G, Kelurahan Kebalen, Bekasi, Jawa Barat pada 30 Juni 2019. Abdurrahman adalah orang yang berhasil direkrut oleh jaringan Para Wijayanto dan juga orang kepercayaannya untuk menggerakkan jajaran JI di Indonesia.

Satu lagi, Budi Tri alias Haedar alias Feni alias Gani. Dia adalah penasihat Para Wijayanto sekaligus penggerak JI di wilayah Jawa Timur. Budi Tri ditangkap di daerah Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jatim. (rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Teroris Tua Memperkukuh Posisinya, Dipimpin Eks Kepala Intelijen JI


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler