jpnn.com, BANJARBARU - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan bahwa saat ini penyidik Densus 88 Antiteror bersama Polda Kalimantan Selatan terus mengusut kasus penyerangan Polsek Daha Selatan pada Senin (1/6) lalu.
Dari hasil pengembangan, diketahui ada dua pelaku lain yang diduga terlibat dalam penyerangan yang menewaskan satu anggota Polri itu.
BACA JUGA: Densus 88 Bekuk Dalang di Balik Aksi Penyerangan Kantor Polsek Daha Selatan
"Keduanya adalah AS dan TA yang sudah ditangkap dan kini terus diperiksa,” ujar Awi, Senin (8/6),
Awi pun menuturkan, TA (24) yang ditangkap di Laktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru, Kalsel berperan sebagai pendana aksi penyerangan.
BACA JUGA: Pria Ini Ditangkap Usai Melakukan Perbuatan Terlarang di Rumah Mantan Istri
"TA berperan dalam membentuk tim kecil JAD, tim amaliah. Dia memberikan uang Rp500 ribu untuk pembuatan pedang samurai," kata Awi.
Samurai itu kemudian digunakan oleh pelaku Abdul Rahman untuk menyerang anggota polisi yang berjaga di SPKT Polsek Daha Selatan hingga tewas.
BACA JUGA: 6 Mahasiswa Tertangkap Basah Melakukan Perbuatan Terlarang di sebuah Rumah
Tidak hanya itu, TA juga mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliah dan penyerangan Polsek Daha Selatan. Dia juga telah membaiat lima anggota lainnya yakni MZ, AR, AS, AN dan MR.
Kemudian, terduga teroris kedua yang terlibat berinisial AS (33). Dia ditangkap di Batu Gelang, Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Sama seperti TA, AS juga bagian dari JAD Kalsel.
"AS berperan memberikan ide kapada tim amaliah untuk melaksanakan aksi penyerangan dengan target anggota polisi dan kantor polisi. AS juga telah membaiat empat anggota lainnya yakni MZ, N, AR dan AS, " ujar Awi.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menambahkan, dari hasil penyelidikan dapat disimpulkan TA dan AS memiliki keterkaitan dengan AR yang melakukan penyerangan ke Polsek Daha Selatan.
BACA JUGA: Pria Ini Ditangkap Usai Melakukan Perbuatan Terlarang di Rumah Mantan Istri
“Jadi mereka ini satu jaringan,” tandas Awi. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan