jpnn.com - SUKABUMI - Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengaku pihaknya sudah mengantisipasi aksi mogok nasional yang rencananya bakal dilakukan oleh sopir dan pengusaha angkutan umum. Menurut Tri Brata 1, sebutan lain Kapolri, pihaknya sudah menyediakan armada angkutan untuk membantu warga yang sehari-hari menggunakan jasa angkutan umum.
"Sebenarnya sudah ada kesepakatan antara Kementerian Perhubungan RI dan Organda untuk menaikan tarif yang sesuai dan tidak merugikan siapapun," kata Sutarman di Sukabumi, Rabu (19/11).
BACA JUGA: Gerindra Minta Jokowi Kembalikan Harga BBM Seperti Semula
Menurutnya, unjuk rasa maupun mogok beroperasi itu adalah hak seluruh warga Indonesia yang merasa dirugikan dari kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Namun, lanjut Sutarman, alangkah baiknya aksi tersebut dilakukan dengan cara yang lebih elegan dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat banyak. Misalnya melarang angkutan umum lainnya beroperasi atau unjuk rasa secara anarkis.
Jika ada unjuk rasa, lanjut dia, polri tidak hanya memberikan pengamanan, namun juga melayani karena unjuk rasa merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan suara dan dilindungi oleh undang-undang.
BACA JUGA: Geledah Kantor Ditjen Dukcapil, KPK Bawa Tas dari Mobil Dirjen
"Namun, jika unjuk rasanya anarkis maka pihaknya tidak segan melakukan tindak tegas. Tapi sebelum melakukan tindakan, kami akan memberikan peringatan dan pembinaan agar selama menyampaikan pendapatnya massa bisa bersikap tenang agar kondisi keamanan tetap kondusif," tambahnya. (ant/rr/mas)
BACA JUGA: BBM Dinaikkan, Tetap Yakin Jokowi Tak Akan Tinggalkan Karakter Kerakyatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Bentuk Tim Pengkaji Proyek Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi