jpnn.com, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris yang masuk dalam jaringan Sibolga, Sumatera Utara.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dari sejumlah pelaku yang ditangkap, beberapa di antaranya adalah perempuan.
BACA JUGA: Densus 88 Amankan Tujuh Terduga Teroris Pascapenangkapan Abu Hamzah
Dari pemeriksaan petugas, setidaknya ada tiga perempuan yang masuk dalam jaringan teroris ini. Ketiganya adalah istri terduga teroris Abu Hamzah bernama Halimah, R, dan Y alias Khodijah.
Menurut Dedi, ketiga perempuan ini punya kemampuan tersendiri dalam jaringan teroris. Untuk Halimah, dia punya keahlian merakit bom. Kemudian, dia juga memilih meledakkan diri bersama anaknya yang berusia 2 tahun dibandingkan harus menyerahkan diri kepada petugas.
BACA JUGA: Wali Kota Sibolga Minta Kepling Tingkatkan Pengamanan Lingkungan
Berikutnya ada R yang merupakan perempuan berusia 22 tahun. R diketahui calon istri kedua dari Abu Hamzah yang direkrut untuk melakukan aksi Amaliyah dan menjadi pengantin atau pelaku bom bunuh diri.
Untuk R dibekuk di kawasan Sirantau, Kota Tanjungbalai. Wanita kelahiran Kabupaten Asahan ini turut mengetahui pembelian bahan untuk pembuatan bom.
BACA JUGA: Terduga Teroris Riau Aktif Lakukan Propaganda ISIS Lewat Medsos
Lalu yang ketiga yakni Y alias Khodijah, yang juga punya peran krusial. Y ditangkap di Klaten karena berperan menyuruh tertuga teroris SH mengunggah video yang berunsur ancaman pada anggota Polri yang sedang bertugas.
“Mereka ini sudah terstruktur. Mulai dari merakit bom, jadi pengantin sampai melakukan Amaliyah di Pulau Jawa. Untuk Amaliyah tinggal tunggu waktu saja, bisa menggunakan senjata tajam dan senjata api yang penting melumpuhkan aparat,” tandas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim DVI Mabes Polri Periksa Potongan Tubuh Terduga Teroris Sibolga
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan