Polusi Terbesar Ada Dalam Usus

Minggu, 21 November 2010 – 03:33 WIB

TERNYATA polusi terbesar yang menyebabkan manusia teracuni ada dari dalam diri sendiriLetaknya ada pada usus besar setiap manusia.  Menurut ahli therapi usus, Dr

BACA JUGA: Batu Permata Giok Masih Jadi Incaran

Muhammad Rodhy seperti dikutip Radar Lampung (grup JPNN), gaya hidup modern yang ditandai dengan tekanan stress, pola makan yang tidak sehat, kurang olah raga, serta konsumsi obat-obatan seperti anti-histamin, dapat merusak flora usus besar


Akibatnya, usus besar kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan sampah atau kotoran secara sempurna

BACA JUGA: Terapi Baru untuk Diabetes Segera Hadir di RSCM

Alhasil sampah yang tertahan dalam usus besar akan melekat di dinding usus besar dan berkerak
"Diperkirakan jumlahnya mencapai 2,5 Kg sampai 10 Kg pada setiap manusia," ungkapnya

BACA JUGA: Takut Pendarahan, Jangan Nikah Sebelum 20 Tahun



Sehingga,sampah yang berkerak ini yang kemudian membusuk dan meracuni manusia"Sampah yang berkerak dan membusuk ini mengandung berbagai racun yang membahayakan kesehatan," sambung Rodhy

Gangguan kesehatan yang muncul akibat sampah yang berkerak di usus itu antara lain meninggikan tekanan darah, gangguan sirkulasi darah, gangguan syaraf pusat, serta bau nafas dan masih banyak yang lainnya.
   
Lebih lanjut Rodhy mengungkapkan bahwa selain menjaga pola hidup sehat seperti banyak mengkonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung serat, colon therapy merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah iniKarena, kata dia, metode ini efektif membersihkan kotoran yang sudah mengerak yang menempel pada dinding usus besar.
   
Ditambahkan, banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan tidak adanya penumpukan sampah didalam usus besar seperti meningkatkan stamina karena racun atau toksin dalam tubuh menjadi berkurangSehingga, penyerapan nutrisi akan meningkat serta dapat terhindar dari berbagai penyakitSelain itu kondisi ini juga akan membuat seseorang memiliki tubuh dengan berat yang lebih ideal(nui)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Perluasan Kanker Payudara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler