BANJARMASIN - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel Bambang Dahono mengungkapkan, populasi bekantan di Kalsel saat ini setidaknya hanya tersisa 50 persen dari jumlah populasi semula atau hanya sekitar 300 ekorHal tersebut terjadi lantaran habitat binatang sejenis monyet khas Kalimantan tersebut terganggu oleh aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab
BACA JUGA: Soal Tambang, Gubernur Sultra Ditantang Laporkan ke KPK
“Kalau kami perkirakan sebanyak 50 persen populasi bekantan di Kalsel sudah punah
BACA JUGA: Angka Penderita AIDS Tertinggi di Kendari
Bambang mengatakan, pihaknya tidak memiliki data pasti jumlah populasi bekantan di Kalsel saat ini
Di kawasan Suaka Marga Satwa Kuala Lupak, Barito Kuala populasi bekantan hanya tinggal 209 ekor saja
BACA JUGA: Harga Minyak Tanah Tembus Rp 11 Ribu
Populasi bekantan di tiga daerah yang juga dikenal sebagai habitat bekantan juga terus berkurangDi Pulau Kaget misalnya, saat ini bekantan diperkirakan hanya berjumlah 32 ekorPopulasi bekantan di Pulau Kembang jumlahnya lebih sedikit lagi yakni hanya mencapai 6 ekor“Tapi kita tetap bersyukur bahwa populasi di Pulau Bakut mencapai 12 ekor, kabar bahagianya lagi di sana juga beranak 7 ekor bekantan,” ucap Bambang
Diterangkan, untuk mengurangi potensi kepunahan bekantan di Kalsel, BKSDA Kalsel bekerjasama dengan TNI akan melakukan upaya reboisasi di Suaka Marga Satwa Kuala LupakSebelum pelaksanaan reboisasi, TNI bersama masyarakat akan merelokasi ratusan tambang yang ada di sekitar suaka marga satwa tersebut
“Tambak memang selama ini menjadi masalah karena itu lokasi suaka marga satwa seharusnya memang tidak boleh ada tambak,” cetus Bambang(tas/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Malaysia Kuasai Perbatasan Kaltim
Redaktur : Tim Redaksi