Enam tahun lalu Mohit Tyagi membeli sebidang tanah tidak jauh dari lokasi rencana pembangunan stasiun kereta di Tarneit.

Namun, sekarang dia khawatir stasiun tersebut tidak akan dibangun sementara dia tinggal bersama istri dan dua anaknya di kawasan Tarneit dan Truganina yang jumlah penduduknya naik empat  kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

BACA JUGA: Australia Berjanji Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina, Rusia Siap-Siap Saja

Ketika pemerintah negara bagian Victoria membangun Jaringan Kereta Regional, mereka mengatakan bisa membangun stasiun kereta dengan mudah termasuk di Davis Road dan Sayers Road di Tarneit.

Dokumen perencanaan menyebut kedua tempat tersebut sebagai 'kesempatan untuk membangun stasiun di masa depan" dan 'potensi stasiun di masa depan".

BACA JUGA: Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama, Barat Dituduh Berbohong

Belasan ribu orang seperti Mohit Tyagi pindah ke daerah tersebut dengan harapan akses ke pusat kota akan mudah karena perkiraan stasiun kereta sudah akan dibangun oleh pemerintah setempat selama beberapa tahun terakhir.

"Saya merasa dibohongi,  merasa sangat tidak puas," katanya.

BACA JUGA: Warga Indonesia di Queensland Ikut Kebanjiran, Begini Kondisi Terkini Mereka

"Stasiun masa depan, satu-satunya hal yang tersisa dari janji ini hanyalah selebaran iklan proyek tersebut."

Mohit Tyagi memilih tinggal di kawasan Barat kota Melbourne dibandingkan kawasan permukiman lainnya karena letaknya yang relatif lebih dekat ke pusat kota.

Jika ada akses kereta, hanya diperlukan waktu setengah jam untuk sampai ke tempat kerjanya di pusat kota Melbourne CBD.

Namun, menurutnya tempat parkir di Stasiun Tarneit sudah penuh sejak jam 7 pagi, dan jadwal transportasi bus ke kawasan permukiman tidak teratur.

"Untuk sampai di pusat kota Melbourne, walaupun waktu mulai bekerja pukul 10 pagi, kami sudah harus berada di Stasiun Tarneit pukul 7 pagi," kata Mohit.

"Kemudian ketika selesai kerja dan pulang ke rumah, satu hari sudah habis, kami tidak lagi punya waktu dengan keluarga."

Fransisca David adalah warga asal Indonesia yang tinggal di Truganina selama 12 tahun terakhir dan mengatakan masalah yang paling banyak didengarnya dari pembicaraan warga sekitar adalah masalah transportasi.

Sisca asal Jakarta ini mengatakan baginya yang sering menjadi masalah jadwal bus yang tidak sinkron dengan kedatangan kereta.

"Dari rumah saya bisa naik kereta dari dua stasiun Tarneit atau Williams Landing, dan kadang kalau pulang menunggu bus bisa lebih lama dibandingkan naik busnya sendiri sampai di rumah," katanya.

Bersama dengan kota praja setempat dan warga lainnya, Mohit Tyadi menyerukan kepada pemerintah negara bagian Victoria membangun stasiun tambahan di koridor Wyndham Vale secepat mungkin.

"Saya mengerti bahwa perencanaan dan pelaksanaan butuh waktu. Namun, tidak pembangunan yang berjalan saat ini," katanya.

"[menurut saya] sejauh ini, setidaknya lima sampai 10 tahun ke depan tidak ada harapan." 'Bangun stasiun baru, sekarang'

Pegiat masyarakat setempat Preet Singh sudah tinggal di kawasan permukiman di sebelah Tarneit, Truganina, selama 15 tahun dan mengatakan warga sudah lama mengharapkan transportasi umum yang lebih baik.

"Ketika orang-orang membeli properti di sini, mereka membeli dengan harapan bahwa akan ada stasiun di Tarneit West," katanya.

"Sekarang warga di sini tidak memiliki opsi lain selain harus ke Stasiun Tarneit yang tidak bisa lagi menampung.'

"Kami ingin komitmen yang jelas bahwa pemerintah negara bagian akan membangun stasiun kereta kedua dan meningkatkan frekuensi kereta di jam sibuk."Dalam sebuah petisi yang ditandatangani oleh 461 orang, Preet Singh menyerukan kepada pemerintah negara bagian 'untuk mewujudkan pembangun Stasiun Tarneit West sesegera mungkin." Tidak ada rencana pembangunan stasiun baru

Sampai saat ini baik pemerintah negara bagian yang dkuasai Partai Buruh dengan Menteri Utama Daniel Andrews dan pihak oposisi dari koalisi Liberal-nasional tidak memiliiki rencana untuk membangun stasiun baru di koridor Wyndham Vale tersebut.

Sebagai bagian dari proyek Jaringan Kereta Regional, rel yang sudah dipasang memang memudahkan untuk membangun stasiun kereta di lokasi tertentu, termasuk dua stasiun di Tarneit.

Menteri Infrastruktur Transportasi, Jacinta Allen, mengatakan pemerintah saat ini terus 'melakukan kajian mengenai investasi yang terbaik untuk melayani kawasan yang terus berkembang tersebut.'

"Kami sudah menganggarkan lebih dari A$20 miliar untuk membangun infrastruktur jalan dan kereta di Melbourne Barat dan Barat Daya sebagai bagian dari program Victoria Big Build, untuk menghubungkan kawasan yang terus berkembang dengan meningkatkan kapasitas kereta, jalan, dan layanan transportasi," katanya.

"Ini termasuk menyediakan kereta baru yang lebih panjang ke Wyndham Vale untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, perencanaan Kereta Cepat Geelong, parkir yang lebih banyak, dan pemindahan pintu lintasan kereta."

Pihak oposisi mengatakan tidak punya komentar untuk saat ini. Pertumbuhan penduduk terus meningkat

Kota praja di mana kawasan pemukiman yang membawahi Tarnet and Truganina adalah Wyndham City.

 Pertumbuhan penduduk di kota tersebut meningkat pesat selama dua puluh tahun terakhir.

Diperkirakan ada sekitar 98 ribu orang yang tinggal di Tarneit dan Truganina saat ini. Di tahun 2040, jumlah penduduk di sana diperkirakan naik dua kali lipat menjadi 180 ribu orang.

Dengan tingkat pertambahan penduduk secepat itu, Walikota Wyndham City, Peter Maynard, mengatakan infrastruktur transportasi yang lebih baik merupakan salah satu prioritas utama mereka.

"Kita bisa melihat stasiun kereta di Davis Road ini jelas perlu dibangun sekarang karena ada banyak warga yang akan menggunakannya," katanya.

"Posisi kami adalah bahwa kami juga memerlukan stasiun kereta Sayers Road di Tarneit West sebagai hal yang sangat mendesak."

Selain masalah transportasi kereta ke pusat kota Melbourne, warga asal Indonesia lainnya, Petter Sandjaya, mengatakan bahwa masalah pembangunan jalan perlu segera mendapat perhatian dari pemerintah negara bagian.

Petter tinggal di Melton yang masuk dalam koridor permukiman sepanjang Wyndham Vale.

Ia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir muncul banyak kawasan perumahan baru di sana.

"Namun, jalan ke kota tetap saja masih dua jalur, padahal jumlah kendaraan semakin meningkat," kata Petter kepada ABC.

"Saya sering jadi iri dengan mereka yang tinggal di kawasan Timur misalnya, jalan-jalannya bisa empat jalur di satu sisi saja." Satu generasi yang tidak mendapat layanan 

Associate Professor di RMIT University di Melbourne, Andrew Butt, mengatakan pertumbuhan penduduk di permukiman seperti Tarnneit, Truganina, Wyndham Vale, dan Melton yang saat ini dilayani oleh jaringan kereta regional V/Line, memerlukan 'sistem kereta metropolitan' sama seperti kawasan permukiman lain di Melbourne yang memiliki jarak yang sama dari pusat kota.

"Ada kebutuhan dan prioritas yang mendesak bagi kawasan Barat ini," katanya.

"Tingkat pertumbuhan penduduk sangat tinggi, sementara model pelayanan publik, entah dalam soal transportasi, layanan kesehatan maupun sekolah, sangat tertinggal."

"Kita bisa melihat ini sebagai masalah jangka panjang, karena sekarang satu generasi yang tinggal di kawasan yang terus bertumbuh tersebut tidak mendapat akses ke layanan yang sudah dijanjikan."

Walau solusinya sudah diketahui, Dr Butt mengatakan penyelesaiannya tidaklah sekadar membangun stasiun kereta baru.

Sebelum stasiun seperti Tarneit West dibangun, kata Dr Butt, seluruh jalur kereta tersebut harus diganti dengan listrik dan masalah peningkatan jalur kereta ke kota regional Geelong yang terletak sekitar 73 km dari Melbourne juga harus diselesaikan.

"Koridor Tarneit adalah koridor kereta yang pertama kali dibangun di Melbourne sejak tahun 1930-an, sejak jalur Glen Waverley," katanya.

"Memang perlu segera mengubah dari jalur regional V/Line menjadi jalur kereta komuter, tapi diperlukan pemikiran menyeluruh mengenai sistem kereta dan kebutuhan, seiring meningkatnya populasi di Barat." 

Laporan tambahan dan diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Islam di Australia Kebanjiran Peminat

Berita Terkait