Canberra merupakan rumah bagi perpustakaan terbesar di Australia. Namun kini kota ini juga menjadi rumah bagi sejumlah perpustakaan terkecil di dunia menyusul dengan tibanya gerakan Gerakan Perpustakaan Gratis Mini yang berawal di Amerika Serikat.
BACA JUGA: Wartawan PNG Dilarang Bertanya seputar Papua Barat Saat Kunjungan Menlu RI
Dua perpustakaan mini buatan sendiri muncul di pinggiran Kota Canberra, yang pertama terdapat di luar sebuah rumah di Curtin yang didirikan oleh pemilik rumah John Lovering dan yang satunya lagi dibangun oleh orang tak dikenal di sisi jalur sepeda di O'Connor. Lovering dulunya pernah bekerja di Perpustakaan Nasional Australia, yang memiliki koleksai lebih dari 6,5 juta item dan lebih dari 15,000 meter manuskrip. Lovering kemudian membangun perpustakaan mini dari kayu bekas pakai dan mengisinya dengan sekitar 20 buku setelah membaca mengenai Gerakan Perpustakaan Mini Gratis yang bermula di Wisconsin, AS pada tahun 2009. "Pendiri gerakan ini Tod Bol membangun perpustakaan pertamanya sebagai upaya mengenai ibunya dan dia membuatnya dengan sangat indah," papar Lovering. "Tetangganya kemudian ternyata sangat menyukai perpustakaan mini gratis yang didirikannya itu hingga akhirnya mereka membuat sendiri perpustakaan mini juga," "Dan kemudian saya berpikir, rahasia gerakan ini hanya membangun sebuah kotak dan mengisinya dengan buku" katanya. Buku-buku di gerakan Perpustakaan Mini Gratis ditawarkan tanpa bayaran sama sekali kepada publik namun para pembaca didorong untuk mendonasikan buku-buku mereka dan tidak pernah menjual jika ada yang tertarik atau mengambilnya. Perpustakaan mini gratis milik Lovering dihiasi dengan pot bunga dan terdaftar sebagai perpustakaan ke 21,761 di dunia. Adapun koleksi perpustakaan mininya itu meliputi majalah, DVD dan juga buku-buku non fiksi dan novel yang mencantumkan pemilik awak dari buku tersebut. "Kehadiran perpustakaan mini ini sangat menarik perhatian warga, bahkan menciptakan semacam kebersamaan di masyarakat sekitar sini. sejumlah orang berkata kepada saua 'Kita merasa tinggal di lingkungan yang penuh rasa cinta karena hal-hal semacam ini berlangsung disini'," tuturnya. Sementara itu di sebuah lapangan rumput yang terletak di seberang danau di O'Connor, berdiri perpustakaan mini berbentuk menara di sebelah toko kopi yang dikelola oleh Patrick Dillon. Ia menyebut perpustakaan itu sebagai cara lain untuk membuat orang-orang saling berbicara. "Sangat menyenangkan memiliki perpustakaan mini semacam ini disini," kata Dillon. "Menara ini penuh buku saat ini karenanya menjadi hal kecil yang indah bagi masyarakat disekitar sini, mulai dari novel, buku untuk anak-anak dan lain-lain, sangat bagus sekali," katanya. Sarah Steed, Manager senior di Perpustakaan ACT mendukung gerakan Perpustakaan Mini Gratis yang mulai hadir di Kota Canberra. Ia menyebut gerakan ini sangat bagus dan diperkirakan akan semakin banyak bermunculan di Canberra. "Apa saja yang dapat mempromosikan kegemaran membaca dan mendorong warga untuk membaca merupakan hal yang baik," katanya. Namun demikian dia meyakini kalau gerakan Perpustakaan Mini Gratis ini tidak akan tergantikkan dengan kebutuhan warga akan perpustakaan umum. "Perpustakaan umum akan tetap ada karena adanya kebutuhan sosial, kesempatan untuk belajar, tidak hanya sekedar tumpukan buku," katanya.BACA JUGA: Astronom Cari Batu Meteor yang Jatuh di Melbourne
BACA JUGA: Senator Tasmania Diancam akan Dipenggal jika Tidak Dukung Syariat Islam di Australia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Aborijin Gay dan Lesbian Masih Dikucilkan oleh Komunitasnya