Pose dengan Lima Mayat Begal, Polisi Dikecam

Selasa, 04 April 2017 – 13:05 WIB
Pose polisi dengan lima mayat begal Lampung. Foto: JPG

jpnn.com, LAMPUNG - Foto sejumlah anggota polisi dengan lima mayat begal asal Jabung, Lampung Timur, menjadi viral di media sosial dan menuai beragam respons.

Ini membuat Tim Pengamanan Internal (Paminal) Mabes Polri pun turun ke Lampung untuk melakukan pemeriksaan.

BACA JUGA: Lima Terduga Begal Ditembak Mati di Lampung

Tim Pengamanan Internal (Paminal) Mabes Polri yang berjumlah tujuh orang turun ke Lampung, Senin (3/4) siang.

Kedatangan tim yang dipimpin Kepala Biro Paminal Mabes Polri, Brigjen Pol Baharudin Djafar itu untuk melakukan pemeriksaan terhadap Tim khusus antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung.

BACA JUGA: Dor.. Dor... Dua Begal Ditembak Mati, Dua Lagi Kabur

Kapolda Lampung, Irjen Sudjarno mengutarakan, tim menganggap bahwa konten foto tersebut terdapat adanya pelanggaran kode etik.

"Pose mereka anggota Tekab 308 di dalam foto itu tidaklah etis, sehingga tim dari Mabes turun memeriksa semua anggota Tekab 308 yang ada di dalam foto tersebut untuk diklarifikasi," ungkapnya.

BACA JUGA: Dor, Dor, Polisi Tembak Mati Begal Berpistol di Lampung

Diketahui dalam foto tersebut, terlihat jajaran anggota Tekab 308 yang dipimpin Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Deden Heksaputra berpose dengan mengepalkan tangan yang di bawahnya tergeletak lima mayat tersangka begal.

Mengenai tersebarnya foto tersebut dan menjadi viral di media sosial, Jenderal bintang dua ini mengatakan, tim Mabes Polri sedang melakukan penelusuran mengenai penyebaran foto tersebut.

"Penyebarannya di media sosial seperti Facebook, sedang ditelusuri," terangnya

Mengenai sanksinya, kata Sudjarno, Mabes Polri yang nanti memutuskan.

Saat disinggung apakah ada pihak keluarga pelaku yang keberatan dengan postingan foto tersebut dan menjadi viral di media sosial, Irjen Sudjarno menuturkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima adanya laporan dari keluarga korban.

"Akan kami jadikan bahan evaluasi agar ke depannya anggota tidak melakukan kesalahan dan tetap menjaga etika dalam berpose,"harapnya.

Namun ia menegaskan jika penanganan perkara tersebut, anggota Tekab 308 melakukan penegakkan hukum terhadap para pelaku begal tersebut sudah sesuai dengan SOP.

Pihaknya tetap menekankan, agar petugas tetap melakukan tindakan tegas dan ter­ukur dalam penegakkan hukum.

Sebelumnya, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono sempat mengungkapkan kekesalannya.

''Saya marah dengan beredarnya foto tersebut. Saya juga sudah perintahkan untuk mencari orang yang menyebarkan foto itu hingga bisa keluar dari lingkup internal kepolisian," katanya.

Dia menjelaskan, sejatinya foto itu digunakan untuk melaporkan keberhasilan tersebut kepada pimpinan dan bersifat internal.

''Foto itu sebenarnya digunakan untuk melaporkan tangkapan tersebut kepada komandan dan atasan. Itu hanya untuk konsumsi internal, bukan buat publik," tegasnya.

Buktinya, kata Murbani, saat press release di RS Bhayangkara pada Sabtu, pihaknya meminta wartawan untuk tidak memotret jenazah para terduga begal.

''Apalagi, kan saya juga mendoakan agar arwah mereka diterima di sisi-Nya. Polisi bukan mau unjuk kekuatan, tetapi bertugas untuk melindungi masyarakat," ucapnya.

Dia pun memastikan tembak mati yang dilakukan pihaknya terhadap para terduga begal itu merupakan pilihan terakhir. Sebab, kelimanya berusaha melawan dan membahayakan petugas. (nca/ami/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler