Potensi Investasi Pemanfaatan Limbah Sawit Meningkat

Rabu, 02 November 2016 – 01:42 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Peluang investasi di bidang pemanfaatan limbah cair sebagai pembangkit listrik selalu meningkat tiap tahun.

Stok yang melimpah, ditambah kepastian dukungan pemerintah, menjadikan peluang bisnis ini sangat potensial.

BACA JUGA: Ekspor Perhiasan Moncer, Dubai Jadi Pintu Masuk

Dinas Perkebunan Kaltim mencatat, produksi TBS Kaltim pada 2011 lalu di posisi empat juta ton.

Tahun berikutnya, naik menjadi 5,2 juta ton, dan menembus angka 6,9 juta ton pada 2013.

BACA JUGA: Anggaran Defisit, Fokus Bayar Utang

Dua tahun setelahnya, posisi produksi TBS terus naik, mencapai 9,6 dan 10,8 juta ton.

Tahun ini sudah menyentuh sembilan juta ton per Agustus lalu. Diperkirakan, tingkat produksi hingga akhir tahun 2016 ini mencapai kisaran 14 juta ton. (perkiraan berdasarkan metode grey forecasting Tim Riset Kaltim Post)

BACA JUGA: Kementerian PUPR Minta Pemda Data Aset Tanah

Kepala Bidang Perlindungan Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Henny Herdiyanto mengatakan, saat ini sudah terdapat 68 pabrik sawit di Kaltim.

Setiap tahun, produktivitas sawit terus meningkat di Kaltim.

Dari jumlah produksi TBS itu, terdapat limbah kering berupa tandan kosong, dan limbah cair.

Dua limbah itu yang kerap diinginkan untuk menjadi pembangkit tenaga listrik.

Namun, dari berbagai analisis, limbah cair dianggap lebih berpotensi dijadikan energi alternatif pembangkit listrik.

Sebab, stoknya yang lebih banyak ketimbang limbah kering.

Dari rata-rata limbah industri sawit di Kaltim, komposisi limbah cair mencapai 65 persen, sementara tandan kosong sekira 22 persen.

Jika pada tahun lalu produksi TBS Kaltim sepuluh juta ton bisa menghasilkan limbah cair 6,5 juta ton dan 2,2 juta ton tandan kosong, tahun ini diyakini lebih banyak lagi.

“Dari 2,2 juta ton (limbah kering) tahun lalu, itu bakal digunakan perusahaan sawit untuk kebutuhan internalnya. Yakni sebagai pupuk nabati untuk mengurangi 30 persen penggunaan pupuk bahan kimia di pabrik,” ujarnya.

“Sisa dari 22 persen tandan kosong itu biasanya sekitar sepuluh persen (220 ribu ton pada 2015) yang tidak terpakai, yang bisa dijual ke perusahaan investor.,” ungkapnya. (mon/man/k18/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Aksi 4 November Tak Ganggu Iklim Dunia Usaha


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler