jpnn.com - KESAMBI- Awan hitam pekat atau sering disebut dengan awan comulonimbus (CB) diprediksi masih akan menutupi langit Cirebon hingga bulan Maret mendatang. Sehingga potensi terjadinya angin puting beliung masih tetap tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Pujiono, Jumat (31/1). Ia menjelaskan, salah satu penyebab terjadinya puting beliung karena banyaknya jumlah awan hitam yang berkumpul. Namun, lanjutnya, tidak semua awan hitam bisa menimbulkan angin puting beliung.
BACA JUGA: 275 CPNS Anyar Belum Kantongi NIP
"Pada bulan Januari hingga Maret awan CB masih tetap ada sehingga memunculkan cuaca hujan yang lebat, petir dan juga bisa berpotensi puting beliung. Namun biasanya angin puting beliung lebih banyak terjadi di masa-masa pancaroba atau pergantian musim," terangnya.
Awan hitam yang merupakan awan hujan bisa berpotensi menimbulkan angin puting beliung. Pujiono mengatakan potensi terbesar terjadinya puting beliung berada di dataran rendah yang memiliki lapangan terbuka. "Kalau di dataran tinggi, dan berbukit biasanya angin itu cepat hilang karena terhambat oleh bukit dan pegunungan," tukasnya.
BACA JUGA: Tol Cipularang Ambles, Masih Berlakukan Lawan Arah
Angin puting beliung berhembus dengan kekuatan 30 hingga 40 knott. Angin ini datang secara tiba-tiba, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi. "Angin ini hanya terjadi 3-5 menit saja, namun dampaknya sangat berbahaya, bergantung kecepatan angin yang bertiup semakin kencang akan semakin berat kerusakannya," paparnya.
Terjadinya angin puting beliung ini, kata Pujiono, bisa diprediksi dengan fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Apabila akan datang angin puting beliung, satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas. Pada pukul 10.00 pagi hari, biasanya sudah muncul awan hitam berlapis-lapis, di antara awan trsebut ada satu jeni awan yang mempunyai bentuk seperti bunga kol.
BACA JUGA: Kijang Bunting KBS Mati
"Pepohonan di sekitar mulai bergoyang cepat, terasa ada sentuhan udara yang berhembus di sekitar kita," ungkapnya.
Untuk itu, Pujiono mengimbau masyarakat agar tetap waspada. "Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian bila mengetahui adanya indikasi terjadinya puting beliung," pungkasnya. (jml)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Dialihkan jika Pantura Banjir
Redaktur : Tim Redaksi