Potensi Valuasi Ekonomi Digital Indonesia Mencapai USD 315,5 Miliar Pada 2030

Jumat, 01 April 2022 – 09:16 WIB
Potensi valuasi ekonomi digital Indonesia pada 2030 mencapai USD 315,5 miliar. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate membeberkan potensi valuasi ekonomi digital Indonesia pada 2030 mencapai USD 315,5 miliar.

Potensi ekonomi digital Indonesia, lanjut Johnny yang terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara.

BACA JUGA: G20, Indonesia Pacu Potensi Ekonomi Digital Berbasis Data Sentris

Price Waterhouse Coopers (PwC) juga memprediksi bahwa Indonesia akan menduduki peringkat keempat dalam kekuatan ekonomi global pada 2050 mendatang.

"Indonesia harus menang menangkap peluang tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan sebaik mungkin,” ujar Johnny dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (1/4).

BACA JUGA: Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha Muda, Harus Mahir di Ekonomi Digital

Menurutnya, saat ini pemerintah terus mendorong kesiapan pemimpin di Indonesia dalam merespons perubahan di era transformasi digital.

Pasalnya, kepemimpinan digital ini merupakan salah satu kunci keberhasilan transformasi digital nasional.

BACA JUGA: Aplikasi PINTU Turut Percepat Ekonomi Digital 2022

"Para pemimpin semakin dituntut untuk memiliki pengambilan keputusan yang tangkas dan relevan dengan perkembangan atau di era perkembangan digital era digital,” tegas Johnny.

Dia membeberkan pemimpin sektor publik dan sektor privat memerlukan pengetahuan yang substantif, stimulasi pemikiran segar, dinamis dan visioner berkaitan dengan digitalisasi.

Program Digital Leadership Academy (DLA), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dirancang untuk memberi stimulus bagi manajer dan pemimpin tertinggi dalam organisasi sektor publik dan privat di Indonesia dengan kompetensi kepemimpinan digital.

Dia berharap DLA bisa membuka kesempatan pemimpin organisasi berinteraksi dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan ekosistem digital nasional maupun global guna mendukung pengembangannya.

“DLA bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pemimpin agar mampu mengubah pola pikir organisasi, mendorong adanya persamaan persepsi untuk berkolaborasi secara makro dan mewujudkan sinergitas lintas sektor di Indonesia,” ungkapnya.

Tahun ini, Kemenkominfo melibatkan mitra perguruan tinggi National University of Singapore (NUS), Tsinghua University, Harvard University, University of Oxford, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Cambridge, serta Mitra Amazon Web Services (AWS).

"Ada juga global tenologi company dalam hal ini Amazon Web Services yang memberikan pendidikan eksekutif terkustomisasi sesuai dengan kebutuhan transformasi digital di Indonesia,” jelas Menteri Johnny.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler