jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai pelaksanaan pemilu legislatif 9 April lalu sangat buruk. Selain banyak kecurangan dan manipulasi suara, ternyata ujar Mu'ti, kekuatan finansial dan kapital mengalahkan tokoh yang hanya memiliki kekuatan moral.
"Pemilu legislatif kali ini terburuk karena tidak beretika dan tidak punya adab berdemokrasi. Padahal pemenang pileg akan jadi wakil rakyat di DPR, DPRD dan DPD yang seharusnya ditempuh dengan elegan dan terhormat," kata Abdul Mu’ti, di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (7/5).
BACA JUGA: Golkar Pegang Bukti Kecurangan di 17 Daerah
Selain itu lanjutnya, pemilu legislatif 2014 sangat korup. "Itu terjadi sejak komisoner KPU dipilih oleh Komisi II DPR yang hanya menilai dengan pertimbangan politis dan mengabaikan kompetensi serta moral," tegasnya.
Kalau sampai komisioner KPU dipidana dan pileg harus batal demi hukum, menurut Mu'ti, negara tidak lagi mempunyai masa depan berdemokrasi.
BACA JUGA: Yakin SBY Selamatkan KPU Dengan Perppu
"Karena itu pemilu 2014 tidak boleh chaos dan proses demokrasi harus tetap jalan. Kalau rusuh, berarti kita mundur dan memulai lagi dari nol," ujarnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Komnas PA Tuding JIS Lalai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Kepala Bappebti Dijerat Pasal TPPU
Redaktur : Tim Redaksi