JAKARTA - Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) terus memelototi aliran dana mencurigakan yang terkait kasus suap di tubuh KemenakertransKemarin (9/9), PPTAK menyatakan telah menemukan empat transaksi mencurigakan yang berkaitan dengan kasus tersebut
BACA JUGA: 2.582 Calon Jamaah Haji Tak Lunasi BPIH
"Sampai hari ini kami sudah menerima empat laporan mencurigakan," kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK Subintoro saat dihubungi wartawan kemarin
BACA JUGA: Kalah Gugatan Century, RI Harus Bayar Rp 4 T
Nah, nilai tertinggi dari transaksi itu jumlahnya mencapai Rp 1,5 miliar
BACA JUGA: 2.582 Calon Jamaah Haji Tidak Melunasi BPIH
Ada yang berupa transaksi kredit, bahkan pendebetan sebuah rekening"Jumlahnya sebenarnya macam-macam," imbuhnyaSaat ditanya siapakan pihak-pihak yang telah melakukan transaksi mencurigakan tersebut, Subintoro enggan memenerangkan lantaran masih dalam pengembanganApalagi kasus suap Kemenakertrans ini masih dalam proses penyidikan KPK
Menurutnya, dengan adanya transaksi mencurigakan ini, PPATK akan terus berkoordinasi dengan pihak KPKJadi nanti pihaknya akan melaporkan kepada KPK jika ada transaksi lainnya yang mencurigakan
Sementara itu kemarin KPK kembali memanggil Sindu Malik dan Ali Mudhori terkait kasus tersebutNamun pemanggilan yang kedua kalinya kembali tidak digubrisSindu dan Ali sama-sama mangkir
"Ali hingga sore ini tidak datang," kata Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha sore kemarinPriharsa mengatakan bahwa orang yang disebut-sebut sebagai tangan kanan Muhaimin itu tidak menyampaikan alasan apapun kepada KPK perihal ketidak datangannya
Keterangan Ali sendiri sangat diperlukan KPK mengingat Ali adalah orang dekat Muhaimin yang terus disebut-sebut sebagai pihak yang menjembatani antara Dharnawati dengan MuhaiminSelain itu, menurut seorang sumber Jawa Pos, salah satu orang terdekat Nazaruddin berkali-kali disadap oleh penyidik saat melakukan hubungan komunikasi dengan para tersangka
Nah, dalam komunikasi itulah, pihak-pihak tersebut berkali-kali menyebutkan nama Muhaimin sebagai pihak yang meminta uang tersebut kepada Dharnawati
Sedangkan Sindu tidak memenuhi pemeriksaan dengan alasan sakitMenurut Priharsa,pagi kemarin, ada seseorang yang datang untuk mengantar surat keterangan sakit Sindu.Terkait dengan ketidakhadiran keduanya, Priharsa mengatakan pihaknya akan kembali memanggil keduanya untuk yang ketiga kalinya
Selain itu, kemarin penyidik KPK kembali mengumpulkan tambahan barang buktiTiga tim penyidik meluncur untuk menggeledah tiga rumah tersangka kasus suap KemenakertransYakni rumah Sesditjden P2KT I Nyoman Suisnaya, Kabag Evaluasi dan Perencanaan Dadong Irbarelawan dan pengusaha Dharnawati
Sebelumnya, KPK melakukan penggeledahan di kantor KemenakertransYang menjadi sasaran adalah kantor-kantor Nyoman, dan DadongBahkan, saat itu KPK juga menggeledah ruangan yang pernah ditempati Ali Mudhori dan Fauzi sebagai tim asistensi MuhaiminDari situ KPK menyita 10 kardus berisi dokumen yang dirasa dibutuhkan untuk penyidikan kasus tersebut(kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN: Outsourcing Saja, Jangan Honorer
Redaktur : Tim Redaksi