jpnn.com, MALANG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMP di Kota Malang sudah dibuka untuk jalur prestasi.
Calon siswa dari luar Kabupaten Malang dan Kota Batu mulai berebut untuk bisa masuk di SMPN Kota Malang. Seperti yang terlihat dalam pendaftaran di Dinas Pendidikan Kota Malang.
BACA JUGA: PPDB 2019: Ditentukan Sekolah Harus Terima Siswa dari Kelurahan Mana Saja
Maman, warga Kota Batu, misalnya, dia mencoba memasukkan putranya di SMPN Kota Malang melalui jalur prestasi. ”Anak saya kebetulan berprestasi di bidang peraturan baris-berbaris (PBB) tingkat kota dan beregu,” kata dia.
Sebenarnya, putranya berasal dari SDN Ngaglik 01 Kota Batu. Namun karena pertimbangan tertentu, dia hendak memindahkan putranya di Kota Malang. ”Dia sendiri juga meminta, ingin berkembang di Kota Malang. Makanya, lewat jalur prestasi ini,” jawabnya.
BACA JUGA: PPDB 2019 Sistem Zonasi, Jarak ke Sekolah pakai Google Maps
Sementara, untuk SMP yang dituju ada SMPN 4 dan SMPN 13. Sama dengan Maman, ada Ade Komariah yang juga sempat ingin memindahkan putranya yang berasal dari kabupaten.
BACA JUGA: PPDB 2019 Sistem Zonasi, Jarak ke Sekolah pakai Google Maps
BACA JUGA: Jangan Sampai Ada Jual Beli Bangku PPDB Jalur Prestasi
Alasannya, karena Ade bekerja di Kota Malang. ”Karena yang saya dengar, jatah siswa perbatasan tidak ada lagi, saya pakai jalur prestasi,” ujar warga asal Pakis ini.
Namun dari persyaratan yang diajukan, rata-rata prestasi yang dikumpulkan ke dinas pendidikan belum memenuhi kualifikasi. Dari pendaftaran jalur prestasi, tidak sedikit wali murid yang menyetorkan prestasi putranya yang tidak sesuai petunjuk teknis (juknis). Misal, tingkat kecamatan, gugus, hingga kejuaraan tidak berjenjang.
Namun para orang tua ini, tetap dilayani dan berkas mereka dinilai nanti setelah penutupan PPDB jalur prestasi pada hari Selasa (14/5) kemarin.
Sesuai petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Malang, untuk jalur prestasi minimal adalah juara III se-Kota Malang. Aturan ini justru lebih ringan dari tahun lalu yang persyaratannya meminta siswa dengan prestasi minimal juara III Provinsi yang boleh mendaftar.
”Memang sesuai aturan begitu. Yang bisa dinilai, tingkat kota. Dan itu ada nilainya yang berbeda antara juara tingkat kota hingga tingkat internasional,” jawab dia.
Untuk juara III Kota Malang, poinnya paling rendah yakni kisaran tiga poin. Paling tinggi juara I tingkat internasional di kisaran 100 poin. Semua poin ini, nantinya diranking. Semakin besar, semakin berpeluang lolos.
Prestasi yang diperhitungkan jalur ini, kebanyakan kejuaraan yang diakomodasi pemerintah. Seperti bidang olahraga yang diakui KONI, lalu untuk seni, sains, dan budaya yang diakomodasi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) maupun Olimpiade Siswa Nasional (OSN) atau Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional.
”Makanya, tahun ini kami minta sekolah juga membantu merekap mana saja siswa yang berprestasi agar tidak sia-sia,” jawabnya.
BACA JUGA: PPDB 2019 Sistem Zonasi, Alamat di KK Terbitan Minimal 1 Tahun Sebelumnya
Termasuk jalur mutasi justru banyak wali murid yang belum mengerti juknis yang sudah dikeluarkan jauh-jauh hari oleh disdik.
Kepala Bidang Dikmen Dinas Pendidikan Kota Malang Siti Ratna Wati menyatakan, dari 23 pendaftar, sedikit yang memenuhi kualifikasi jalur perpindahan orang tua. ”Ada seorang guru SMAN 9, dia rumahnya Banjararum Singosari. Anaknya ingin di SMPN 19. Kan tidak bisa,” jawab dia.
Syarat mutasi, kata Ratna, haruslah benar-benar orang tua yang bekerja dari luar kota, termasuk putra mereka bukan sekolah di Kota Malang. Melainkan di kota di mana dia tinggal bersama orang tuanya. ”Untuk PNS, Polri, TNI, dibuktikan dengan surat tugas,” jawabnya. (san/c1/abm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPDB 2019 Tingkat SMP Negeri Akan Lebih Selektif
Redaktur & Reporter : Soetomo