jpnn.com, SURABAYA - Ratusan walimurid memenuhi Dinas Pendidikan Surabaya di hari kedua pendaftaran PPDB SMP jalur zonasi reguler di Surabaya.
Mereka meminta penjelasan lantaran nama anaknya tergeser dari sistem.
BACA JUGA: Protes PPDB Sistem Zonasi, Ada Orang Tua Ajukan Uji Material Permendikbud ke MA
Hari kedua pendaftaran PPDB SMP jalur zonasi reguler masih memicu terjadinya kesalahpahaman di kalangan masyarakat. Sebab, dinilai tidak transparan.
BACA JUGA : Anak Terganjal PPDB Sistem Zonasi, Ratusan Orang Tua Ngamuk di Kantor Dispendik
BACA JUGA: Protes PPDB Sistem Zonasi, Puluhan Orang Tua Murid Ngamuk Minta Mendikbud Mundur
Salah satu walimurid, Ahmad Zainal, meminta pihak Dinas Pendidikan Surabaya transparan lantaran nama anaknya tak ada, meskipun jarak rumahnya hanya 700 meter dari sekolah.
"Bahkan, ada juga yang memiliki nilai tinggi dan berjarak pendek dari rumah, tetap hilang dari sistem," ujar Ahmad.
BACA JUGA: PPDB 2019 Jalur Zona Utama, Pasti Diterima
BACA JUGA : Ombudsman Nilai Kemendikbud Gagal Menjelaskan PPDB Sistem Zonasi
Penjelasan pihak Dinas Pendidikan Surabaya di hari sebelumnya menyebutkan, hilangnya nama anaknya dari sistem lantaran sistem komputerisasi masih dalam tahap penyempurnaan. Namun, yang jelas sudah terekam di sistem komputer.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPDB 2019: 20% Jalur Nilai UN, jika Gagal Langsung Dialihkan ke Zonasi
Redaktur & Reporter : Natalia