jpnn.com, MALANG - Aksi unjuk rasa ratusan orangtua / wali murid mendesak penutupan sementara proses PPDB (penerimaan peserta didik baru) SMA dan SMK Negeri di depan Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (19/6) berdampak hingga Kota Malang.
Keputusan penutupan tersebut terpaksa dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim) Hudiyono. Karena ratusan massa tersebut terus mendesak agar sistem PPDB tahun ini dikembalikan seperti tahun lalu.
BACA JUGA: Proses PPDB SMA di Jatim Dihentikan Sementara, Hamid Sudah Bicara dengan Gubernur
Dia pastikan, penutupan sementara proses PPDB pada Rabu tidak akan mengubah database peserta yang sudah mendaftar. Nasib para pendaftar yang telanjur mengisi data di sistem, tetap akan terjaga keamanannya.
BACA JUGA: Kisruh PPDB di Jatim: Jarak ke Sekolah 600 Meter, Rata - rata Nilai 8,5, tak Lolos
BACA JUGA: Kisruh PPDB di Jatim: Jarak ke Sekolah 600 Meter, Rata - rata Nilai 8,5, tak Lolos
”Dihentikan sementara bukan berarti data yang sudah daftar hilang. Datanya nggak akan berubah,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Disdik Jatim Wilayah Kota Malang-Kota Batu Ema Sumiarti mengimbau agar peserta PPDB bersabar dan tetap tenang. Karena penutupannya hanya beberapa jam lamanya.
BACA JUGA: Pendaftaran PPDB Online: Sekolah Favorit Siapkan Strategi Genjot Prestasi Siswa
BACA JUGA: Proses PPDB SMA di Jatim Dihentikan Sementara, Hamid Sudah Bicara dengan Gubernur
”Kami imbau agar peserta sabar dan nggak usah panik, karena penutupannya hanya beberapa jam saja,” jelas dia. (san/c1/im)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPDB 2019: 20% Jalur Nilai UN, jika Gagal Langsung Dialihkan ke Zonasi
Redaktur & Reporter : Soetomo