jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih membuka peluang mengevaluasi arah kerja sama politik menuju Pilpres 2024, meskipun parpol yang berdiri pada 1973 itu sudah bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan partainya bakal menggelar Mukernas yang satu agenda utama membahas pencapresan pada 2024.
BACA JUGA: Bukan 2023, Penghapusan Honorer pada 2026, PP Manajemen PPPK Bakal Direvisi
"Semestinya, dijawab atau diputuskan dalam mekanisme partai itu dari forum mukernas," kata Arsul dalam diskusi daring yang digelar YouTube akun ICMI TV, Kamis (29/9).
Adapun, kata legislator Komisi III DPR RI itu, agenda Mukernas PPP bisa saja digelar pada akhir 2022 atau awal 2023.
BACA JUGA: Pupus Harapan 33 Guru Honorer Lulus PG PPPK 2021, Mereka Menangis
Menurut Arsul, agenda Mukernas PPP tentu membahas sosok yang pantas menjadi Capres 2024 dari partai berlambang Ka'bah itu.
"Sebab, ada sosok yang tentu begitu populer pada satu kelompok umat Islam, tetapi belum tentu populer pada kelompok umat Islam yang lain," ujar Wakil Ketua MPR RI itu.
BACA JUGA: Bupati Ini Kawal Khusus Seleksi PPPK Formasi Tendik
Arsul melanjutkan bahwa mukernas ada kemungkinan juga membahas koalisi yang sebaiknya dijalin PPP pada Pilpres 2024.
Pembahasan tetap digelar meski PPP telah membentuk poros bersama Golkar dan PAN yang dinamai KIB.
PPP, kata dia, prinipnya ingin mendorong terbentuknya koalisi inklusif atau yang mempertemukan partai Islam dengan partai nasionalis.
"Apakah posisinya seperti yang ada sekarang atau misalnya terbuka untuk katakanlah berubah," kata Arsul.
Namun, dia secara pribadi tetap berharap PPP tetap berada di KIB agar parpolnya tidak dianggap sebagai partai yang mudah mengubah sikap demi kepentingan praktis.
"Kalau saya pribadi, sih, ingin kami ini tidak gampang-gampang berubah," ungkap dia. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan