jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PPP MPR RI Arwani Thomafi mengusulkan pemilihan pimpinan MPR yang menggunakan sistem paket dilakukan dengan musyawarah mufakat.
Menurut Arwani, perdebatan-perdebatan yang tidak substantif sudah harus dihilangkan. MPR harus bisa menjadi rumah kebangsaan yang menyatukan semua perbedaan.
BACA JUGA: Cak Imin Bertemu Mahasiswa Disabilitas Penemu Lima Aplikasi
“Menuju MPR periode mendatang isu-isu yang tidak substantif itu harus dikurangi, misalnya soal perebutan pimpinan MPR. Coba mulai dari hal paling mendasar ini yang pertama kali diselesaikan melalui cara musyawarah,” kata Arwani dalam diskusi Empat Pilar 'MPR Rumah Kebangsaan' di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (2/8).
BACA JUGA: Muncul Usulan, Kursi Pimpinan MPR Diisi Dua Kubu
BACA JUGA: Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia Di Era Industri 4.0 Era Disrupsi
Anggota Komisi I DPR ini berharap pimpinan partai politik yang ada di parlemen bisa duduk bersama mendiskusikan persoalan ini dan mengambil keputusan secara musyawarah.
“Bisa tidak pimpinan partai yang punya anggota MPR kumpul mereka satu meja? Selesaikanlah secara musyawarah politik. PPP sangat welcome sekali, tidak perlu harus mengajukan calon-calon, yang penting beliau-beliau duduk untuk musyawarah,” ujarnya.
BACA JUGA: Pesan Ustaz HNW buat Lembaga Penyiaran di Tengah Serbuan Medsos
Arwani mengaku pernah menerima telepon dari seseorang yang menanyakan pendapatnya bagaimana biar pemilihan pimpinan MPR tidak gaduh, semua partai yang ada di parlemen ditambah satu dari DPD diberi jatah. Arwani mengaku tidak setuju dengan usulan tersebut.
BACA JUGA: Pemilihan Pimpinan MPR Berpotensi Jadi Pertarungan Tiga Kubu
“Ini sembilan partai tambah satu DPD, nanti DPD-nya protes. Kalau semua partai dikasih, nanti DPD bagaimana?,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Ada Aktor Politik Susupkan Kepentingannya di Amendemen UUD 1945
Redaktur & Reporter : Boy