jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Romy) mengaku geram dengan ulah Djan Faridz, pria yang juga mengaku ketua partai berlambang kakbah. Manuver Djan membawa atribut PPP ke kubu pasangan Ahok-Djarot dianggap sebagai premanisme politik.
Menurut Romy, kubu Djan sama sekali tidak punya keabsahan yuridis atau administratif, dan tidak memiliki otoritas moral. "Saya minta Djan Faridz setop bawa nama PPP. Dia tidak berhak mengatasnamakan PPP," tegas Romy seperti dilansir Rakyat Merdeka.
BACA JUGA: Nusron Wahid Gigih Membela Ahok, Ada Apa Hayo?
Romy yang di Pilkada DKI Jakarta 2017 membawa gerbongnya ke pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni itu mengatakan, tak bisa menahan kalau kader PPP marah dan merasa terhina dengan ulah Djan. "Ada lebih dari 100 pilkada yang berlangsung secara serentak di tahun 2017. Kenapa cuma DKI? Ini menunjukkan nafsu pribadi, bukan kepentingan umat dan konstituen," jelasnya.
Hal sama ditegaskan Wakil Sekjen DPP PPP kubu Romy, Ahmad Baidowi. Menurutnya, secara hukum tidak ada pintu masuk untuk mengesahkan kepengurusan Djan.
BACA JUGA: Parpol Pengusung Anies-Uno Waspadai Pemilih ‘Siluman’
Sebelumnya, kubu Djan mengirimkan surat ke Menkumham Yasonna H Laoly meminta menganulir surat keputusan (SK) PPP kubu Romi, dan mengesahkan kepengurusan Ketua Umum Djan Faridz. "Kemarin surat sudah dikirimkan kepada Menkumham," kata Wasekjen PPP kubu Djan Faridz, Sudarto.
PPP kubu Djan melampirkan dokumen sesuai dengan ketentuan perundang-undangann yang berlaku bagi perubahan kepengurusan dan perubahan AD/AR Tuntuk parpol.
BACA JUGA: Mulainya Pembahasan RUU Pemilu tak Jelas, KPU Mulai Cemas
Sudarto menegaskan SK Menkumham untuk kubu Romahurmuziy keliru karena bertentangan dengan putusan MA601 yang sudah berkekuatan hukum tetap. "Akibat yang timbul dari dicabutnya SK Romy, kubu Romy tidak lagi bisa mengatasnamakan PPP dan termasuk tidak lagi bisa menggunakan atribut PPP," kata Sudarto. (rm/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Seharusnya Pesta, Kok di Jakarta Kayak Mau Perang?
Redaktur : Tim Redaksi