JAKARTA - Keputusan beberapa partai politik mulai memunculkan calon presiden yang bakal diusung 2014 nanti, ditanggapi miring Partai Persatuan PembangunanSekjen DPP PPP M
BACA JUGA: Langgar Kode Etik, KPU Segera Bentuk DK
Romahurmuziy justru mengajak para pemimpin nasional agar berkaca kepada rakyat kebanyakan terlebih dulu."Jangan sampai larut ke dalam perilaku rumongso biso, sementara untuk sebuah refleksi yang jernih dibutuhkan mentalitas biso rumongso"," sindir Romahurmuziy, di Jakarta, kemarin (22/12).
Lebih lanjut, dia menilai, calon presiden 2014 yang sudah muncul sekarang ini umumnya masih dilanda perasaan belum percaya diri
BACA JUGA: DPR Desak Moratorium Hutan untuk Lahan Sawit
Ataupun, tambah dia, kalaupun ada hasil survey yang mendasari ternyata elektabilitasnya masih rendah
BACA JUGA: Perkuat Dukungan, Demokrat Garap Pesantren
Dia menunjuk, diantara bukti ketidakpercayadirian tersebut adalah tidak adanya peningkatan aktivitas sosialisasi capres bersangkutan pasca dimunculkanBeberapa, bahkan justru membiarkan terjadinya netralisasi alamiah terhadap pencapresannya"Tidak ada aktivitas yang lebih all out," sindirnya
Adapula, lanjut Romy -sapaan akrab Romahurmuziy-, yang mencoba membangun legitimasi yang seolah-olah rasional sebagai upaya mempersulit nominasi pencapresannyaMisal, dikotomi tua-muda ataupun pengotakan umur capres yang ideal"Justru yang seperti ini semakin menunjukkan ketidak-pede-an mereka," katanya, lagi
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini, setidaknya sudah ada tiga partai politik yang memunculkan kandidat capresMasing-masing lewat forum resmi partaiDiawali, dengan Partai Golkar yang siap mengusung Ketua Umumnya Aburizal Bakrie lewat Rapimnas, Oktober 2011, laluPAN dan Partai Hanura kemudian ikut menyusul langkah tersebut dengan pula memunculkan masing-masing ketua umum mereka untuk maju sebagai capresYaitu, Hatta Rajasa dan Wiranto.
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai, kesan ketidakpercayaan diri para capres muncul karena fakta bahwa, belum ada elit politik yang benar-benar otentik hingga saat iniDia lantas menyebut, diantaranya, elit Demokrat yang punya kasus Bank Century, elit Golkar yang punya kasus Lapindo, ataupun elit PAN yang diseret-seret kasus hibah KRL (kereta api listrik) dari Jepang
Setali tiga uang, elit-elit partai di luar koalisi, juga bernasib samaMisalnya, sebut Burhanuddin, Prabowo Subianto dan Wiranto yang menyimpan kasus pelanggaran HAM saat masih aktif di militerAtaupun, Megawati Soekarnoputri yang juga masih sering dikaitkan dengan kasus release and discharge BLBI
"Di titik inilah politik saling sandera itu nantinya tidak bisa dihindari, karena semua partai masing-masing punya kartu truf," kata Burhanuddin(dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sistem Proporsional Tertutup Rugikan Konstituen
Redaktur : Tim Redaksi