jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Dimyati Natakusuma memberi sinyal bahwa partainya tidak berminat bergabung dalam koalisi partai pendukung pasangan presiden dan calon wakil presiden terpilih, Joko Widodoi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Dimyati menegaskan, partainya memilih berkomitmen untuk mempertahankan koalisi permanen dengan partai pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"PPP sudah koalisi permanen, koalisi sudah dibangun demikian, kita hormati, masa mau sukanya saja? Itu politik yang baik,” kata Dimyati di gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (14/8).
BACA JUGA: Adnan Buyung Minta 3 Saksi Anas Buka Cadar
Namun, diakuinya bahwa keputusan akhir tentang sikap politik PPP akan tergantung pada hasil muktamar. “Kalau nanti keputusan partai pasca-muktamar, itu keputusan berbeda," katanya.
Saat ini, tegas Dimyati, partainya menjaga etika politik yang sudah diputuskan dalam Rapimnas PPP lalu. Dengan demikian, pihaknya menyebut PPP juga sudah siap berada di luar pemerintahan Jokowi-JK jika Mahkamah Konstitusi menyatakan pasangan nomor urut 2 itu tetap sebagai pemmenang Pilpres.
BACA JUGA: Anas Tak Yakin Nazaruddin Jujur di Persidangan
"Kita mau jadi partai penyeimbang, misalnya Prabowo-Hatta gak jadi di pemerintahan," tandas Dimyati sembari menyebutkan kader partainya kembali akan melakukan konsiolidasi pasca-pelantikan presiden terpilih mendatang.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Kubu Anas Persoalkan Ketidakhadiran Nazaruddin Sebagai Saksi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Dua Jurnalis Asing di Papua Jadi Mata-Mata Kelompok Separatis
Redaktur : Tim Redaksi