jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo sama-sama berkomitmen melanjutkan program beras miskin (raskin) yang telah dijalankan di era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tim Ekonomi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Arif Budimanta mengatakan bahwa program-program yang berdampak baik bagi rakyat seperti Raskin, tidak bisa ditawar-tawar lagi.
BACA JUGA: Dahlan Enggan Komentari Rencana Jokowi Beli Ulang Indosat
"Program-program yang memiliki dampak bagus bagi rakyat seperti Raskin itu sebuah harga mati untuk menjawab dan menjaga daya beli masyarakat," kata Arif, Senin (23/6).
Kendati begitu, Arif memastikan jika program Raskin sekarang akan diperbaiki. Misalnya, dia mencontohkan, dengan meningkatkan kualitas beras, menjaga agar harga tetap terjangkau rakyat miskin dan penyalurannya tepat waktu serta sasaran.
BACA JUGA: MPR Anggap Presiden RI Jabatan Terenak se-Dunia
Menurutnya, harga tebus beras raskin oleh rumah tangga sasaran harus sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Karenanya, Arif menegaskan bahwa kekurangan-kekurangan itu akan diperbaiki Jokowi-JK jika terpilih nanti.
BACA JUGA: Pemerintah Belum Temukan Penyebab Tenggelamnya Kapal TKI
Intinya, ia menambahkan, Jokowi-JK akan memperbaiki berbagai hal terkait Raskin berdasarkan hasil kajian pemerintah, dan sesuai dengan rekomendasi serta temuan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Jadi tinggal perbaiki saja apa kekurangannya," kata dia.
Prinsipnya, ia melanjutkan, jangan sampai rakyat menjadi susah. "Tujuannya kan menjadikan rakyat lebih sejahtera," pungkasnya.
Arif pun menambahkan, soal raskin sebenarnya tak hanya bicara serapan beras. Namun, juga harus menjaga pasokannya dari hasil produksi dalam negeri. "Selama ini pengadaannya antara lain dengan cara impor. Nah ke depan harus bisa semaksimal mungkin dipenuhi dari produksi dalam negeri," paparnya.
Makanya, ia melanjutkan, Jokowi-JK berkomitmen untuk meningkatkan produksi pertanian. Jadi, kata dia, subsidi bukan hanya diberikan kepada rakyat maupun kepada konsumen secara keseluruhan. "Tapi juga produsennya," ungkap Arif.
Sedangkan Tim Ekonomi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Didiek J Rachbini, menyatakan punya komitmen yang sama untuk melanjutkan program Raskin. "Masyarakat Indonesia ini ada yang supermaju dan ada yang masih tertinggal. Yang super maju itu dipersilakan untuk mengembangkan daya saing di internasional, investasi global dan kerja sama level dunia. Tapi yang miskin tetap harus diperhatikan," kata Didik.
Saat mendapat dukungan dari Fraksi Demokrat, Prabowo menyatakan kesiapannya melanjutkan berbagai program pemerintahan presiden SBY yang dibutuhkan dan disukai rakyat.
"Sebagai amanah ungkapan, harapan, dan dorongan semangat untuk meneruskan pembangunan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, saya berharap bisa meneruskan program-program beliau (SBY) jika mendapat mandat dari seluruh rakyat Indonesia pada 9 juli nanti," ujar Prabowo.
Komitmen itu akan terwujud dari program penambahan dua juta hektare lahan untuk menambah pasokan pangan di dalam negeri. Lahan baru itu dipakai untuk menanam berbagai jenis pangan dengan sistem tumpang sari. Program ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi 12 juta tenaga kerja. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Hanura Nilai Surat DKP Janggal
Redaktur : Tim Redaksi