Prabowo Disebut Terima Suap, Yusril: Berita Hoaks Terbesar

Jumat, 09 Februari 2024 – 21:41 WIB
Ilustrasi - Ketua Tim Pembela pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menanggapi pemberitaan miring terkait Prabowo. Foto: Foto: PBB.

jpnn.com - BANDUNG - Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Tim Pembela Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan tegas membantah sebuah pemberitaan yang ditayangkan laman Meta Nex terkait Prabowo.

Pemberitaan dimaksud dapat diakses lewat www.msn.com/en-us/news/world/indonesia-prabowo-subianto-eu-corruption-investigation/ar-BB1i0l2x?cvid=1e5e1896085042f1c1f7a5662211bb3d&ei=14.

BACA JUGA: Prabowo Dituntut Klarifikasi Kabar Menerima Persekot USD 20 juta

Dalam pemberitaan disebut Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan sejumlah USD 55,4 juta dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan Pemerintah Qatar.

Uang itu disebut-sebut dijadikan modal Prabowo maju ke Pilpres 2014.

BACA JUGA: Jusuf Kalla: Pembelian Pesawat Bekas yang Disoal Karena Mahal

Berita dari sumber itu kemudian dikutip oleh berbagai media di tanah air.

"Berita tersebut adalah hoaks terbesar yang dilakukan media asing jelang pencoblosan 14 Februari. Berita hoaks tersebut adalah sebuah pembusukan politik," ujar Yusril.

BACA JUGA: Soal Pembelian 42 Pesawat Tempur Terbaru, Wamenhan: Pak Prabowo Peduli untuk Menjaga Performa TNI

Menurut Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini, pembelian pesawat bekas dengan Qatar tidak pernah dilaksanakan karena keterbatasan anggaran negara.

Meskipun perjanjian telah disapakati, tetapi Pemerintah RI tidak jadi membeli pesawat bekas tersebut.

"Tidak ada penalti apa pun kepada Pemerintah RI akibat pembatalan itu," ucapnya.

Yusril lebih lanjut mengatakan Pemerintah Qatar memang ingin Indonesia membeli pesawat bekas dimaksud secara tunai.

Namun, pemerintah ingin membelinya dengan cara utang.

Sebab itu pemerintah menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech.

Namun karena keterbatasan anggaran, pembelian dengan cara utang itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan.

"Tidak benar badan anti korupsi Uni Eropah melakukan investigasi (terhadap) Menhan RI Prabowo. Berita hal ini didasarkan komunikasi antara badan anti korupsi itu dengan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya," katanya.

Yusril lebih lanjut mengatakan kalau investigasi dimaksud ada, maka pihak Qatar dan agen dari Czech juga akan lebih dahulu diinvestigasi. Namun, kenyataannya hal itu tidak terjadi.

Yusril juga menyebut penulis berita Jhon William dan media yang memberitakan bukan media meanstrem yang kredrebilitas pemberitaannya dapat dipercaya.

"Pemberitaan dari media meanstream di luar negeri ternyata tidak ada," katanya.

Yusril lantas menghimbau seluruh lapisan masyarakat Indonesia tidak begitu saja mempercayai berita yang sumbernya tidak kredibel.

Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan pemberitaan berisi pembusukan politik.

"Tingkat elektabilitas Prabowo Gibran kini begitu tinggi, pasangan ini diprediksi akan menang. Karena itu pembusukan politik mulai diembuskan untuk merusak kredibilitas Prabowo," kata Yusril. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler