jpnn.com - KUNINGAN - Meski KPU Kabupaten Kuningan belum mengumumkan real count hasil penghitungan suara pemilihan presiden (Pilpres), namun bisa dipastikan perolehan suara PDIP dan koalisinya gagal memenuhi target.
Alih-alih mencapai target 70 persen seperti yang selama ini disuarakan tim pemenangan Jokowi-JK, kemungkinan besar suara yang diraih pasangan nomor urut 2 tersebut di Kabupaten Kuningan sekitar 44,36 persen. Sedangkan nomor urut 1, Prabowo-Hatta berhasil mendulang 55,64 persen.
BACA JUGA: Jokowi-JK Raih 63 Persen
Berdasarkan data yang diperoleh Radar Cirebon (Grup JPNN), jumlah pemilih di Kota Kuda yang tercatat di daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 848.190. Jumlah suara sah 560.334, jumlah suara tidak sah sebanyak 8.936, dan tempat pemungutan suara (TPS) yang ditetapkan oleh KPU tercatat ada 2.271 buah di seluruh Kabupaten Kuningan.
Pasangan nomor urut 1 memperoleh 311.752 suara, dan Jokowi-JK meraih 248.582 suara. Angka partisipasi pemilih Pilpres yakni 66,68 persen.
BACA JUGA: Minta Saksi Jokowi-JK di Saudi dan Malaysia Tolak Berita Acara
Pemerhati politik, Syarifudin menilai, tidak tercapainya target oleh tim pemenangan Jokowi-JK di Kota Kuda dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain kurang optimalnya peran mesin partai dan koalisinya.
Kemudian relawan yang dibentuk tidak mampu menembus simpul-simpul pemilih fanatik PDIP yang selama ini menjadi lumbung suara, ditambah lagi kurangnya koordinasi antar pucuk pimpinan tim pemenangan.
BACA JUGA: Tim Jokowi-JK Kantongi Kecurangan di Madura
“Pergerakan tim pemenangan dan koalisinya tidak mampu meyakinkan masyarakat Kuningan. Sehingga suara yang diperoleh jauh dari target yang sudah dicanangkan,” katanya, kemarin.
Dia melihat, beberapa kecamatan yang selama ini dikenal basis pendukung partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran mulai memudar. Misalnya, Kecamatan Cilebak, dan Subang. Di dua kecamatan tersebut, suara PDIP tergerus.
“Ini menunjukkan kantong-kantong tradisional suara PDIP mulai diambil alih oleh partai lain. Di Subang saya melihat, pasangan nomor urut 1 berhasil mengungguli nomor urut 2 dengan angka signifikan. Padahal siapapun tahu jika Kecamatan Subang selama ini menjadi lumbung suara bagi PDIP,” ujarnya.
Turunnya peroleh suara PDIP, sambung dia, tidak terlepas dari Pileg kemarin. Dimana jumlah kursi yang diperoleh partai tersebut di parlemen daerah turun drastis menjadi 10 kursi, dari sebelumnya 14 kursi.
“Ada tiga kecamatan di wilayah Kuningan Utara yang mampu membalikkan perkiraan sehingga mendatangkan kemenangan bagi Jokowi-JK. Ketiga kecamatan itu adalah Jalaksana, Japara dan Pasawahan. Sebelumnya di Pileg lalu, ketiga kecamatan ini menjadi basis partai lain yang tergabung di Koalisi Merah Putih,” papar dia.
Sedangkan di kecamatan dengan jumlah pemilih besar, seperti Kecamatan Kuningan, Ciawigebang, Cilimus, Darma dan Luragung, mayoritas suara Jokowi-JK tergerus.
“Kalau melihat data perolehan suara sementara, Kecamatan Kuningan suara untuk Jokowi-JK sekitar 21.673. Ini berbanding terbalik dengan suara yang diperoleh pasangan nomor urut 1 sebanyak 35.994 suara. Begitu juga di kecamatan besar lainnya dengan jumlah pemilih di atas 34 ribu yang dimenangkan pasangan Prabowo-Hatta,” terang Syarifudin.
Sementara Ketua DPD Golkar Kabupaten Kuningan, H Yudi Budiyana mengatakan, melonjaknya perolehan suara pasangan nomor urut 2 tidak terlepas dari kinerja mesin partai peserta koalisi Merah Putih. Di mana tim pemenangan dan relawan langsung menyasar para pemilih hingga pelosok desa.
“Alhamdulillah dari data yang ada di koalisi merah putih, kami berhasil memenangkan pertempuran. Itu semua karena militansi kader, relawan dan simpatisan dalam Pilpres kemarin. Tapi untuk kepastiannya, kami menunggu pengumuman resmi dari KPUD,” cetusnya. (ags)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Jokowi-JK Ingatkan KPU soal Sinyal Tegas KPK
Redaktur : Tim Redaksi