Prabowo Ikut Berdoa Bersama Lintas Agama

Tim Forensik Australia Bantu Olah TKP Bom

Selasa, 21 Juli 2009 – 11:04 WIB
JAKARTA – Keprihatinan berbagai kalangan atas tragedi bom Mega Kuningan terus bermunculan.  Senin (20/7), para tokoh lintas berkumpul di Bellagio Atrium Mall, tak jauh dari lokasi meledaknya bomCawapres Prabowo Subianto hadir dalam acara doa keprihatinan tersebut

BACA JUGA: Teori Konspirasi Tak Cukup untuk Tuding Malaysia


   
Di antara tokoh lintas agama yang hadir, adalah Presiden World Conference on Relation for Peace sekaligus wakil dari Islam Hasyim Muzadi selaku Ketua PB NU, Mahabiksu Duta Wira (Budha), Anak Agung (Hindu), Romo Edi Purwanto (Konferensi Wali Gereja Indonesia-KWI),  Pendeta Petrus Octavianus (Persatuan Gereja Indonesia-PGI), dan pengamat politik Wimar Witoelar. 

Hasyim Muzadi menegaskan Indonesia adalah negara yang sangat toleran
Masuknya berbagai agama di penjuru nusantara tidak pernah melalui pendekatan kekuasaan dan kekerasan

BACA JUGA: Pengamat: Indikasi Asing Terlibat Masih Prematur

Melainkan, melalui adaptasi kultural.

"Jadi, tidak benar kalau ada kelompok domestik Indonesia yang berniat melakukan teror," kata Hasyim dalam doa bersama Senin (20/7).

Menurut Hasyim, aksi teror biasanya datang dari luar kawasan Indonesia
Baik itu yang dilakukan sendiri oleh warga negara asing, maupun dengan mengilfiltrasi pemikiran umat beragama di Indonesia

BACA JUGA: Wartawan Bodrek Peras Pejabat Pelindo

"Salah kalau bilang Indonesia is the centre of terrorism, yang benar Indonesia is the victim of global terrorism," tegas Hasyim.
   
Sementara Prabowo Subianto minta kepolisian harus mampu mengusut tuntas pelaku pemboman tersebutIa menilai para pelakunya adalah kelompok yang bersikap ekstrim radikal”Terhadap kelompok-kelompok ekstrim radikal banyak negara-negara yang memang kesulitan mengatasinya,” ujar pensiunan jenderal TNI bintang tiga ini. 

Namun ia mengakui pula kalau kinerja kepolisian RI semakin membaik dalam penanganan teror bom khususnya sejak peristiwa Bom Bali I dan dibandingkan negara lain seperti Pakistan, India, AfganistanDalam hal ini, menurut Prabowo,  Indonesia lebih maju dalam memerangi aksi terorisme
   
Dalam kesempatan yang sama, Wimar Witular mengatakan kalau ucapan Presiden SBY harus dapat dipertangungjawabkan sesuai hukum yang berlaku terkait tudingan SBY yang menyebutkan pemboman tersebut berkaitan dengan pilpres beberapa waktu lalu”Sebab dalam keterangannya kepada pers tak ada keraguan sama sekali dalam ucapannya,” tandas pria berambut kribo itu. 

Di hari yang sama pula beberapa tokoh yang tergabung di dalam Masyarakat Anti Kekerasan seperti praktisi hukum Todung Mulya Lubis, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mendatangi lokasi di dekat peledakan bom sambil menaburi bunga tanda dukacita di depan Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot.

Todung mnta pemerintah segera mengusut tuntas pelaku peledakan bom sebagai wujud janji dan sumpah Presiden SBY saat jumpa persnya beberapa saat setelah pemboman
   
Sedangkan janji pemerintah Australia melalui  Menlu Steven Smith membantu kepolisian RI mengungkap kasus peledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot kemarin dibuktikanMulai siang tim forensik kepolisian Australia mendatangi lokasi peledakan untuk melakukan penyisiran di TKPPenyisiran dilakukan untuk mencari sisa-sisa residu bom maupun ceceran tubuh korban yang diduga masih berada di lokasi pemboman(ind)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Lokasi Wisata Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler