Prabowo Manfaatkan Hutan Rusak Jadi Lahan Produktif

Jumat, 20 Juni 2014 – 22:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto menilai pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan persediaan pangan semakin terbatas. Hal itu kata Prabowo, juga dapat merembet ke berbagai permasalahan, salah satunya yakni naiknya harga kebutuhan bahan pokok pangan.

"Yang kami lihat, memang pertambahan penduduk menyediakan pangan semakin terbatas dan harga pangan naik. Harga pangan 10 tahun ini naik 70-80 persen, jagung naik 98 persen, kedelai 78 persen. Nah ini bagaimana?," ucap Prabowo dalam dialog bersama Kadin di XXI Djakarta Theater, Jumat (20/6).

BACA JUGA: Putri Bung Karno Tuding Mahfud Tebar Fitnah

Atas permasalahan tersebut, Prabowo-Hatta meyakini masih ada cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Keduanya akan memanfaatkan lahan yang rusak untuk menjadi lahan yang lebih produktif.

"Kita (Indonesia) masih ada waktu, karena kita masih punya lahan. Kebetulan lahan yang kita miliki adalah hutan yang rusak. Ada sekitar 77 juta hektar hutan yang rusak dan kerusakan ini berlanjut terus. Strategi kami, yang rusak ini 77 juta hektar, sebagian kita rubah sebagai lahan produktif," paparnya.

BACA JUGA: Prabowo Sebut Kekayaan Laut Indonesia Hilang Rp 100 Triliun per Tahun

Di samping itu, pihaknya akan membuat swasembada pangan serta melakukan sejumlah perbaikan di berbagai sektor. Dengan begitu di harapkan beberapa sektor juga bisa berjalan dengan seimbang.

"Dengan demikian kita kejar, hitungan kami, masih ada 20 tahun. Dalam 20 tahun ini kita harus buat swasembada pangan, energi, perbaiki rata-rata kesejahtera, kesehatan, pendidikan dan program keluarga berencana. Yang kita kejar ledakan penduduk, karena tiap tahun nambah 5 juta mulut baru yang harus diberi makan," tandasnya. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Elektabilitas Jokowi Menurun Karena Kinerja

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagi Kartu di Stasiun, Rieke Bantah Salahi Aturan Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler