jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrat dan Partai Gerindra disarankan sebaiknya menyatu dan membangun koalisi yang konstruktif dan permanen pada Pilpres 9 Juli 2014.
"Koalisi permanen Partai Demokrat dan Gerindra ini, akan semakin kuat bila Prabowo menggandeng cawapres dari Partai Demokrat," kata Ketua Forum Keluar Besar (FKB) Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) 1966 Bambang Heryanto dalam rilisnya, Minggu (4/5).
BACA JUGA: Jika Dukung Prabowo, PKS Dianggap Khianati Ikhwanul Muslimin
Peluang koalisi ini, menurut Bambang, sangat terbuka lebar bila melihat raihan suara Demokrat yang tak memenuhi target, lantaran hanya meraih suara sekitar 9 persen pada Pileg 9 April lalu.
"Dengan kondisi ini wajar saja bila Demokrat tak bisa ajukan capres, dan hanya bisa ajukan cawapres," katanya.
BACA JUGA: Dukung Jokowi karena tak Berhubungan Orde Baru
Lanjut Bambang, bila benar konvensi capres Demokrat berubah menjadi konvensi cawapres, maka peserta konvensi Demokrat yang memilki popularitas tinggi seperti Dahlan Iskan sangat layak menenjadi cawapres mendampingi Prabowo.
Kemampuan SBY menjalankan sistem presidensial dengan koalisi beberapa partai sudah terbukti selama dua periode. "Ini juga akan memperkuat koalisi permanen yang akan dibangun serta akan menjadi magnet bagi partai-partai menengah dan bisa menjaga kontinuitas program pemerintah sebelumnya," ungkapnya.
BACA JUGA: Pengamat Sarankan JK Beri Kesempatan ke Tokoh Muda
Bambang juga menyarankan para pemimpin agar tidak membuat arus spekulasi politik terus berjalan. Oleh karena itu komunikasi politik harusnya dibuka lebih cepat agar masyarakat bisa mencermatai visi dan program pasangan capres-cawapres.
"Kondisi yang ada saat ini, rakyat lebih dibawa pada arus pembentukan koalisi capres dan cawapres. Tanpa waktu yang cukup untuk melihat visi dan program pasangan capres," pungkasnya. (rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei SMRC: Tren Jokowi dan Ical Turun, Prabowo Naik
Redaktur : Tim Redaksi