Prabowo Subianto: Itu Pendekar, Itu Pendekar

Kamis, 23 Mei 2019 – 14:40 WIB
Pendukung Pasangan Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat menghadiri Debat Terakhir Capres di Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Beredar video dalam situs Youtube yang merekam calon presiden Prabowo Subianto tengah berpidato di hadapan ratusan relawannya di Rumah Perjuangan Prabowo - Sandiaga, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) malam.

Video tersebut salah satunya dicuitkan ulang oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di akun twitter miliknya @fahrihamzah.

BACA JUGA: Pernyataan Sikap MUI terkait Kerusuhan Aksi 21 dan 22 Mei 2019

Mengawali pidato, Prabowo mengaku sudah menjenguk korban kerusuhan 22 Mei yang dirawat di Rumah Aspirasi.

Menurut dia, tidak sedikit korban yang dirawat di sana. Mayoritas korban yang dirawat di Rumah Aspirasi, lanjutnya, karena terpapar gas air mata.

BACA JUGA: Titiek Soeharto Temani Prabowo Jenguk Korban Luka Kerusuhan Aksi 22 Mei

"Saya datang ke Rumah Aspirasi di Cut Mutia, lihat banyak saudara-saudara yang kena tembakan gas air mata yang keras," ucap Prabowo.

BACA JUGA: Habib Pastikan Pria Pengancam Bunuh Kapolri Bukan Anggota Laskar FPI

BACA JUGA: Pak Prabowo Minta Massa Aksi 22 Mei Beristirahat

Kemudian, Eks Danjen Kopassus itu meminta para pendukung dan relawan, untuk mempercayai perjuangan yang dilakukannya. Prabowo meminta para relawan dan pendukung agar menghindari kekerasan ketika menyampaikan aspirasi.

"Saya minta, perjuangan ini damai, damai. Harus hindari kekerasan. Perjuangan ini ialah perjuangan yang tidak boleh membalas kekerasan. Ini tidak ringan, ini sangat berat," ucap dia.

Prabowo memahami perasaan para pendukung dan relawannya di saat berjuang melawan ketidakadilan. Sebab, banyak rekan sesama pendukung yang mengalami tindak kekerasan ketika menyampaikan aspirasi. Hal itu, tentu berpotensi memantik amarah pendukung.

"Saya mengerti, melihat kawan ada yang diperlakukan dengan tidak manusiawi. Namun harus menahan emosi, harus menahan amarah, berjuang dengan akal, semangat terkendali, yang terutama adalah persatuan," ungkap dia dalam pidatonya.

Prabowo kemudian berbicara strategi dalam perjuangan politik. Terkadang, seseorang harus paham situasi. Jika diperlukan, seseorang harus mengambil sikap mundur. Namun, hal itu bukan menandakan seseorang untuk menyerah.

"Kadang-kadang dalam perjuangan, ada taktik dan ada strategi, kadang-kadang harus ke kiri kadang-kadang harus kanan. Kadang-kadang harus mundur, (tetapi) mundur tidak berarti kita menyerah," ucap eks Danjen Kopassus itu.

BACA JUGA: Dua Pakar HTN Terkenal Perkuat Tim Hukum Prabowo – Sandi Gugat ke MK

Mengakhiri pidato, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada relawan dan pendukung yang setia berjuang bersamanya. Ke depan, dia mengingatkan, perjuangan yang ditempuh para pendukung harus mengedepankan kedamaian dan kesejukan bangsa.

"Ingat, sabar, sejuk, damai, dan tidak pakai kekerasan. Itu pendekar, itu pendekar. Bersatu terus, sangat kuat bersatu teguh," ungkap dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pospol Thamrin dan Motor Wartawan Dibakar Massa Aksi 22 Mei


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler