JAKARTA - Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerindra benar-benar ingin mewujudkan julukan 'Soekarno Kecil' yang kini disandangnyaPada perayaan ulang tahun Gerindra ke-1, di Balai Sarbini, Jumat (6/2) malam, Prabowo menyampaikan pidato politik dengan berapi-api
BACA JUGA: Menag Janji Pondokan Tuntas Maret
Idiom-idiom yang dipopulerkan Soekarno seperti neo kolonialisme (nekolim) dan neo kapitalisme pun menjadi materi pidato Prabowo di hadapan ribuan kader dan simpatisan Gerindra yang memadati Balai Sarbini.
Dalam pidato selama kurang lebih 45 menit, Prabowo banyak menyoroti kebijakan pemerintahan saat ini yang disebutnya sebagai pemerintahan yang gagal menjadikan kehidupan rakyat menjadi lebih baik. “Yang kita sedih, elit kekuasaan di Indonesia diam
Mantan Danjen Kopassus dan juga Pangkostrad ini menambahkan, satu per satu aset bangsa dijual
BACA JUGA: SBY Minta ITB Tunda Gelar Doktor HC
”Indosat dijualBACA JUGA: Salawat Badar Menggema di Silaturahmi Tahun Baru Imlek
Bahkan saya baca Gelora Bung Karno mau digadaikan demi pinjaman luar negeriNanti mungkin Monas juga ikut digadaikan,” tuturnya.Prabowo mengungkapkan pesimismenya dengan tujuh persen angka pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah“Kita tak mungkin keluar dari masalah iniTujuh persen darimana, untuk siapa pertumbuhan itu kalau yang dibangun mal mewah, hotel, apartemen mewah dan hypermarket mewahApakah ini pertumbuhan?’ tandas Prabowo beretorika.
Bahkan putra begawan ekonomi Profesor Sumitro Djojohadikusumo ini menuding pemerintah telah menghambur-hamburkanBank Mandiri misalnya, kata Prabowo, telah mengucurkan kredit sebesar Rp 19,9 triliun untuk membangun 3400 apartemen mewah
“Ini keliruKalau uang seperti itu untuk sawah baru, berarti akan ada dua juta hektar sawah baru yang mampu menyerap 12 juta pekerja.langsungDua juta hektar sawah bisa menghasilkan 16 juta ton beras per tahun yang nilai ekonominya Rp 80 triliun,” imbuhnya.
Prabowo juga mengkritik kebiasaan pemerintah yang suka mencari pinjaman luar negeri“Menteri Keuangan beberapa waktu lalu bilang kita harus minjam uang lagi ke luar negeriApa kita memang ditakdirkan untuk pinjam? Kalau kita memang tidak punya sumber ya pantas kalau kita pinjam-pinjam, tetapi kita punya kekayaan yang besar,” tegasnya.
Karenanya, Prabowo menilai kebijakan pemerintah saat ini keliru dan menyesatkanPinjaman luar negeri, katanya, hanya akan menjadikan pemerintah Indonesia makin tunduk pada kepentingan asing.
“Tidak produktifItu konyolSaya tak tahu apa ada bangsa lain yang seperti ituSeperti Bung Karno bilang, ini nekolim (neo kolonialisme), ini neo kapitalisme,” tandasnya dengan nada tinggi.
Anti Produk Asing
Prabowo bahkan sempat menunjukkan sikap anti produk asingMenjelang penghujung pidatonya, Prabowo mengaku kehausan sehingga panitia pun menyodorkan air mineral dalam kemasan bermerk asingNamun pensiunan Letnan Jendral YNI yang biasa dipanggil dengan kode 08 ini langsung berseru menolak minuman yang disuguhkan.
“Ganti!! Ini buatan asing,” seru Prabowo yang langsung ditimpali applause dari ribuan simpatisan Gerindra
Tak jarang, tamu undangan yang diundang khusus seperti Duta Besar Palestina Fariz Mehdawi, mantan KSAD Ryamizard Ryacudu, Ketua Fraksi PDIP DPR Tjahjo Kumolo, politisi muda Golkar Yuddy Chrisnandi dan putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, ikut memberikan tepuk tangan dari deretan kursi VIP.
Pada kesempatan itu, Prabowo mengakui bahwa dengan kebijakan pro rakyat dan anti kapitalisme yang diusungnya Gerindra dituding sebagai partai fasis dan militeristik"Justru kita dikatakan partai fasis,militeristisKenapa di saat kita mau nasionalis, patriotik, berbudaya dengan adat kita koq dituding fasis?"
Prabowo menegaskan, tudingan itu muncul lebih karena kepentingan asing yang menginginkan pemimpin di Indonesia adalah orang-orang yang bertekuk lutut dan menghamba menjadi budak asing
Meski demikian tetap Prabowo merasa yakin Gerindra bakal didukung banyak pemilihMenurut pengakuannya, saat ini sudah terdapat 10 juta pemegang Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerindra"Dan 2,5 juta lagi sedang dalam proses9 April nanti, kita ingin minta mandat rakyat untuk merubah nasib bangsa," serunya.(ara/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Menara Tertinggi di Asia Berlanjut
Redaktur : Tim Redaksi